Google


...Hadiri Kopdar rutin TRAVIC setiap Jum'at,mulai jam 19.00 di Taman Suropati,Menteng Jakarta Pusat...&....Latihan Futsal Setiap Rabu mulai Jam 19.30-21.00 di Taman Menteng,Jakarta Pusat.....be there...be the real TRAVICERS....

Selamat datang di TRAVIC,Anda pengunjung ke-blog counter

Untuk tampilan terbaik gunakan Mozilla Firefox


Thursday, September 18, 2008
Sebelum Mudik Periksa Komponen Ini di Motor

Pemudik yang ingin pulang kampung naik sepeda motor boleh dibilang saat ini paling nyaman. Terutama jarak tempuhnya dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan sebaliknya, terhindar dari kemacetan. Supaya lancar ke tempat tujuan, para bikers perlu mendata komponen fast moving yang perlu diperiksa kondisinya. Dan bila perlu diganti agar perjalanan lancar.

Barangkali, tidak semua pemilik motor paham akan komponen fast moving. Apalagi langkah serta waktu pengecekan masing-masing bagian umurnya berlainan. Sehingga kemungkinan terjadi selisih waktu atau jarak ketika proses penggantian komponen.

Inilah komponen tersebut.

Oli Mesin
Jika oli masih punya jarak tempuh 1.000 km, sedangkan rute mudik di atas itu, sebaiknya diganti baru. Karena, untuk sekali penggantian oli punya masa pakai 2 bulan atau 2000 – 3.000 km. Selain itu, untuk menjaga performa dan kerja mesin. “Oli yang sudah lama tetap terus dipakai, kualitasnya turun dan mempercepat keausan permukaan yang digesek,” jelas edi Selamat, mekanik Selta Motor di Condet, Jakarta Timur.

Busi
Wajib diganti bila sudah menempuh 6.000 km atau 4 bulan dan pengecekan dilakukan setiap 3.000 km. Jika lewat dari batas waktu tersebut, biasanya ada endapan arang atau elektroda busi sedikit aus. Sehingga mengakibatkan motor sulit hidup atau tenaga motor berkurang.
Bila sisa waktu pemakaian tinggal 1.000 km, sebaiknya ganti baru kalau jaraknya lebih dari itu. Seumpama harus dibersihkan, gunakan sikat kawat dan ampelas. Kemudian setting celah busi pakai filler ukuran 0,6 – 0,7 mm.

Rantai
Kalaupun harus mengganti rantai, mesti satu set. Selain rantai, juga berikut gigi utama dan yang kecil. Untuk penggantian memang tak ada batas waktu. Tapi hampir semua mekanik menyarankan memeriksa rantai setiap 4.000 km.
Untuk memastikan rantai harus diganti, melihat kekenduran dan posisi penyetelannya. Jika baut penyetelan sudah mentok ke belakang, rantai sebaiknya diganti saja. “Ganti harus satu set dengnan gir. Sebab, kalau mata gir sudah lancip akan mengikis rantai yang baru,” saran Maman Sugiman, kepala instruktur HMTC

Kampas rem
Waktu penggantian kampas rem cakram dan kampas rem teromol syaratnya tidak jauh dengan rantai penggerak. Disarankan memeriksanya setiap 4.000 km. Untuk memeriksa batas waktu pengantian kampas rem di teromol, caranya jauh lebih mudah. Bisa dilacak lewat jarum penunjuk di tuas pengukit yang ada di teromol.
Sementara untuk perangkat model cakram, memastikan ketebalan kampas bisa diintip dari batas volume minyak rem di master rem. “Atau kalau mau sedikit repot, lihat kedalaman alur calah di kampas apakah sudah mulai rata. Sebab itu tanda kalau kampas minta diganti,” lanjut Maman alias Boim yang tugas di Jl Tole Iskandar, Depok.


Ban
Termasuk salah satu komponen paling vital dan perlu pengecekan ekstra, terutama ketebalan alur atau kembang ban. Bila kembangnya sudah aus, memungkinkan keseimbangan motor jadi terganggu. Bahkan, tingkat gesek dan pengereman ban ke aspal jadi kurang maksimal. Disarankan untuk memeriksa ketebalan setiap 4.000 km. Sebab, bila batas pemakaian kembang ban sudah melebihi ukuran 1,6 mm sebaiknya ban diganti baru. Itu baru aman. (KR15)

Sumber : Tabloid Motor Plus

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Thursday, September 18, 2008 | Permalink | 0 comments
Friday, September 12, 2008
Mudik Ke Jawa Hindari Masuk Kota Karawang

Para pemudik yang akan melintasi jalur pantai utara (Pantura) Jawa Barat (Jabar), baik dari Jakarta maupun Bekasi, diprakirakan akan terganggu di lintasan Kabupaten Karawang. Penyebabnya, ada pelebaran jalan sepanjang lebih-kurang 8,5 Km di wilayah Kecamatan Klari-Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. Pengerjaraannya dipastikan tidak bisa selesai sebelum Idulfitri (lebaran) 1429 Hijriyah.

"Melihat kondisi saat ini, tampaknya pelebaran jalan itu hanya kemungkinan kecil bisa selesai sebelum lebaran," kata Yuliansyah, Petugas Proyek Pelebaran Jalan wilayah Karawang Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, saat mengikuti paparan kesiapan jalan menghadapi lebaran, di Pemkab Karawang, Senin (8/9).

Hingga kini, kata dia, tahap pelebaran jalan itu masih pengerasan jalan atau penggantian pondasi jalan. Dengan demikian, para pemudik dari Jakarta atau Bekasi menuju Cirebon atau menuju jalur Pantura nantinya akan terganggu saat melintas di ruas jalan tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Karawang, Yet Dimyati mengatakan, pada awalnya pihaknya menargetkan pelebaran jalan tersebut bisa selesai pada H-10 lebaran. Namun melihat kondisi yang ada, ternyata tidak memungkinkan.

Atas kondisi itu, pihaknya akan berusaha agar di sekitar ruas pelebaran jalan itu nantinya bisa tetap dilintasi kendaraan. "Jadi, walaupun pelebaran jalan itu tidak bisa selesai sebelum lebaran, tapi harus bisa dilewati oleh para pengendara pemudik," katanya.

Selain melakukan proyek pelebaran jalan di wilayah Klari-Cikampek, pihaknya sudah melakukan perbaikan jalan di sekitar jalur alternatif Pasar Johar-Cikalong, dalam rangka menghadapi lebaran mendatang. Perbaikan jalan itu dilakukan dengan cara penambalan sejumlah ruas jalan yang bolong atau rusak.

Jalur alternatif Pasar Johar-Cikalong itu sendiri menghubungkan ke Kecamatan Jatisari Karawang hingga akhirnya ke jalur Pantura. Jalur yang satu ini bisa dilewati oleh para pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk menuju jalur Pantura.

SBT
Sumber : Antara

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Friday, September 12, 2008 | Permalink | 0 comments
Wednesday, September 03, 2008
Badan Mau tetap Fit Di atas Motor, Nih Resepnya

Selama menjalani puasa, kondisi fisik harus dijaga betul. Apalagi dalam keseharian mengendarai motor yang mobilitasnya cukup tinggi. Terik matahari bisa bikin lemas lantaran keringat terkuras banyak akibat badan diselimuti pakaian yang tebal.

Ada beberapa cara untuk menjaga badan tetap segar agar bisa melaksanakan ibadah puasa. Tak cuma memilih makanan, tapi juga perlu berolahraga. Berikut ini beberapa tips untuk bikin badan tetap segar.

Pilih Vitamin
Selama puasa, jumlah kalori yang didapat tubuh, baik melalui makanan maupun minuman tentu berkurang. Karena konsumsi disuplai malam dan saat sahur. Untuk mencukupinya, selain makanan perlu ditambah dengan vitamin. Tapi tidak dianjurkan mengkonsumsi minuman energi yang mengandung zat perangsang. Disarankan suplemen untuk menambah kebutuhan vitamin dan mineral. Jangan lupa perbanyak juga makan buah, sumber vitamin juga banyak seperti vitamin A dan C.


Isi Bensin Malam Hari
Usahakan jangan mengantre siang hari, apalagi SPBU terbuka. Dalam kondisi mengenakan jaket dan helm, membuat keringat mengucur. Akibatnya badan jadi lemas dan dahaga, bawaannya mau minum saja. "Hal seperti itu hukumnya bisa dikatakan makruh. Artinya mendekati batal. Pokoknya hal kecil yang bisa bikin batal puasa harus dihindari," ungkap Abdul Aziz Muslim, guru di SLTP Islam Terpadu Ar-Rudho, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebaiknya, pengisian dilakukan malam hari. Selain dingin, penguapan sedikit.

Olahraga
Berolahraga perlu dilakukan. Terlebih, dalam satu hari menempuh jarak cukup jauh. Namun harus memperhatikan jadwal olah tubuh. mengubah waktu dan lama berolahraga agar puasa tetap jalan dan badan sehat. "Atur kegiatan berolahraga menjelang buka puasa. Durasinya juga dikurangi," jelas Jusri Pulubulu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting. "Justru jangan dihindari berolahraga, asal bisa diatur dengan baik, tidak apa-apa."

Hindari Jaket tebal
Selama bulan Ramadhan diperkirakan cuaca panas. bagi pengendara roda dua, disarankan memakai jaket sedikit lebih tipis dari biasanya. Kemudian jangan menggunakan warna hitam karena mudah menyerap dan mengeluarkan panas, termasuk juga pemakaian sarung tangan dari kulit (hitam). Kalau sekadar melindungi sengatan matahari, bisa diganti yang berbahan kain. (Aong, Hend)

Sumber : Tabloid Motor Plus

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Wednesday, September 03, 2008 | Permalink | 0 comments
Plus Minus Honda BeAT dan Yamaha New Mio

Tidak bisa dipungkiri, dua skuter bebek (skubek) Honda BeAT dan Yamaha New Mio lagi berperang merebut konsumen. Harga keduanya bersanding tipis. BeAT hanya mengeluarkan varian casting wheel dengnan harga on the road (OTR) untuk Jakarta sekitarnya Rp 12 juta. Kompetitornya, New Mio dengan pelek palang mematok Rp 11,8 juta.

Bagi calon konsumen yang pengin beli motor, tak cukup menuntut efisiensi bahan bakar saja. Nah, kebetulan Anda punya pilihan antara BeAT dan New Mio, mungkin fitur dan komponen pendukung yang ditampilkan pada kedua skubek ini bisa memuluskan Anda dalam memutuskan pilihan.

Dipisah dan Gabung
BeAT tampil ala skubek Eropa. Lampu utama dan sein kanan-kiri jadi satu tempat. Sedang New Mio, lampu utama dan sein masih dipisah. Jarang hidung motor dan sepatbor BeAT renggang. Berbeda sama New Mio yang cenderung rapat. Secara desain, BeAT enggak tampak kompak atau padat dibanding New Mio.

Tempat pijakan kaki pengendara di BeAT yang sempit membuat lutut ketemu lutut bakal dirasakan pengendara yang tingginya di atas 170 cm. Kalau pakai ukuran sepatu di atas 42, membuat kaki susah bergerak. Berbeda sama New Mio yang bikin posisi paha-betis dan tapak kaki leluasa.

Sedang pijakan kaki penumpang, New Mio mengadopsi footstep Mio Soul. Artinya, posisi kaki boncenger yang lebih dari 170 cm bakal sulit ditekuk. Berbeda sama BeAT yang pijakan kaki boncengernya malah mirip Mio lama.

Bagasi BeAT enggak bisa bawa barang lebih dari jas hujan. Beda sama volume bagasi New Mio yang jauh lebih besar. Selain jas hujan, juga bisa bawa perkakas P3K. Konsul boks lebar milik BeAT tapi hanya sedikit barang bisa disimpan. Punya New Mio, memang lebih sempit dibanding BeAT, tapi lebih dalam.

Keunggulan BeAT ada standar samping dan pengunci handel rem belakang. Ini seperti Honda Vario. Artinya, tambahan perangkat safety BeAT jadi nilai plus. (Niko)

Sumber : Tabloid Motor Plus

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Wednesday, September 03, 2008 | Permalink | 0 comments
Bebek Enjoy 125 Dari Taiwan Berstandar Euro 3

Ternyata Taiwan punya skubek Safety Yang Motor (SYM) yang cukup populer dan market leader. Dan skubek Asia, asalnya dari sana. Kini, ia datang meramaikan pasar skubek Indonesia dengan menampilkan SYM Enjoy 125 yang diageni oleh PT San yang Industri Indonesia (SII).

Modelnya bisa diandalkan untuk bersaing dengan skubek yang sudah ada. "Secara desain dan teknologi yang diusung sudah mengikuti pangsa pasar konsumen Indonesia," jelas David Wu, presiden dirrektur SII.

Hanya, untuk Enjoy 125 ini, SYM sedikit keluar dari pakemnya. Terutama pada ban, terbiasa dengan 10 inci, kali ini dipakai ukuran 14 inci. "Ini pertama dilakukan untuk pasar Asia," tambah Wido Kristanto dari divisi servis PT SII

Desain bodinya, sepintas gabungan skubek Honda Vario dan Yamaha Jupiter MX 135LC seperti depan, terlihat dari lampu dan sein yang disempurnakan lebih futuristik. Sementara contekan dari Honda Vario tersirat di sayap depan, dek, bodi tengah dan lampu belakang. "Ini hasil rancangan bagian R&D Taiwan dipadu dengan masukan dari desainer Indonesia," tegas David Wu.

Beberapa komponen fast moving juga dirancang bisa saling tukar atau kanibal dengan skubek Jepang. "Ini untuk mengantisipasi masih jarangnya dealer SYM, sehingga suku cadangnya mudah didapat,"terang Wido. Kesamaan komponennya dengan Yamaha Mio seperti CVT bagian V-belt, roller dan lainnya.

Soal harga, Enjoy ditawar Rp 10 juta lebih. Hebatnya, ketika dilakukan tes uji emisi, Enjoy sudah standar Euro 3. (Aong)

Sumber : Tabloid Motor Plus

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Wednesday, September 03, 2008 | Permalink | 2 comments