Adriansyah mekanik juga tunner balap dan Hasan Basri mekanik bengkel umum, ketepu komponen aspal alias asli tapi palsu. Asli karena punya kesamaan secara fisik. Tapi, pas dipelototin, taunya uslap yang kalau dibalik jadi palsu. Padahal, kedua mekanik itu udah karatan bongkar-pasang komponen mesin.
Berarti konsumen umum dan awam kudu waspada! Jangan sampai terjebak tampilan awal. Artinya, mesti sadar kalau spare-parts palsu bisa aja ada di depan mata. “Paling banyak yang fast moving. Harga pun sama,” beber Yongi Setiadi alias Om Yong dari Yong’s Motor, Kenari, Bandung.
Supaya nggak kejebak, wajibtahu sama bentuk dan ukuran komponen orisinal. Tentunya dibandingkan dengan komponen orisinal dari pabrikan motor. Bisa juga komponen yang dikeluarkan dari produsen yang bikin genuine part. Mereknya FSCM buat rantai dan Sunstar untuk gir depan-belakang.
Biar nggak kejeblos, baca terus nih tulisan!
BUNGKUS DAN TULISAN
Perhatikan merek yang nyerempet barang asli. Misalnya, KLIK - Detailgir asli Sunstar jadi Sumstar. Pokoknya cuma sepintas sama. “Biasanya kalau barang genuine, dilengkapi barcode atau stiker hologram,” bilang Kardi, juragan Kardi Mulia Motor di Kp. Utan, Ciputat, Tangerang.
Meskipun barcode atau hologram itu bisa saja ditiru, tapi masih bisa dibedakan lagi. Biasanya, hologram yang asli punya daya kilap lebih terang ketimbang hologram di part palsu.
RING COPOT DAN LEBIH TERANG
Busi juga termasuk salah satu barang fast moving dan laku. Makanya, part ini sering juga dipalsukan. Sedikit tips membedakan busi palsu dan asli. Nih! Ring sparkplug yang palsu, akan copot kalau posisinya dibalik (elektroda busi menghadap ke bawah). Perlahan digoyang, ring akan jatuh.
Ciri selanjutnya permukaan derat lebih terang atau kinclong untuk busi palsu. Itu karena proses celupan. Biasa dilakukan dari busi asli yang bekas agar terlihat baru.
DIPUTAR OLENG
Rantai serta gir-depan palsu ada cirinya. Seandainya dipasang, roda belakang diputar, gerak putarannya nggak sempurna. Rantai palsu, cenderung kendur lewat dari batas toleransi. Kalau gir, bisa lihat dari belakang waktu ban diputar. Gerakannya, seperti goyang.
LEBIH TEBAL DAN BEDA WARNA
Ini buat kampas rem teromol dan rem cakram. Yang asli punya warna kecokelatan, tapi yang palsu agak hitam. Terus, brake shoe palsu bisa dibandingkan melalui ketebalan kampas.
Bisa saja, komponen yang palsu lebih tebal dibanding asli. “Setelah dibandingkan, selisihnya 3 hingga 5 mm,” beber Hasan yang bermarkas di Kelapa Dua Raya, Jakarta Barat. Seperti dibilang di atas, doi kecele beli part palsu.
Perbedaan kedua di kampas rem teromol. Permukaan kampas orisinal, memiliki garis seperti ketupat. Sedang yang palsu, punya permukaan kampas vertikal.
LAPISAN TIPIS
Laher atau bearing juga termasuk part yang dipalsukan! “Pernah beberapa kali menemukan, laher palsu punya ciri besi lapisan luar terlihat lebih tipis,” bilang Kardi.
Mungkin, tidak terlepas dari proses pembaruan laher. Maksudnya, lapisan luar itu dipoles lagi agar terlihat seperti baru. “Ciri lainnya, bisa dilihat lewat kode tulisan di bearing,” tambahnya. Bearing asli, punya tulisan yang lebih terang dan nyata terlihat. Sedang laher palsu, terlihat agak kabur dan gelap.
PART KW
Selain barang asli dan aspal, ada juga barang KW alias kwalitas nomor dua dan seterusnya. Nah, produk ini bukan aspal. Tapi, lebih tepat disebut produk aftermarket. Itu karena biasanya punya merek atau kemasan berbeda.
“Hanya saja, usia pakainya berbeda dengan produk asli. Misal, jika produk asli bisa bertahan hingga satu tahun, maka produk KW belum tentu sama,” bilang Kardi.
Bisa dimaklumi. Itu karena produk KW, biasa dijual dengan harga lebih murah.
TANGGUNG JAWAB PABRIKAN
Beredarnya komponen palsu, tentu bukan hanya merugikan pabrikan motor. Tapi, konsumen pemilik motor juga merasakan dampak langsung. Misal, motor jadi rusak karena pakai komponen aspal. Lalu, gimana tanggung jawab pabrikan?
“Kami selalu mensosialisasikan dan menyarankan produk genuine kepada dealer dan konsumen,” ujar Dionisius Betty, Vice President, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). Begitunya, konsumen bisa tercegah dari pemakaian produk palsu.
Orang nomor dua di PT YMKI ini juga menegaskan, bahwa Yamaha terus memantau peredaran spare-part di pasaran. Namun jika ada konsumen yang terjebak memakai komponen palsu, itu bisa diadukan melalui call center atau pihak berwajib.
Nantinya, konsumen dapat hak memperbaiki motor miliknya jika ada kerusakan akibat part palsu itu. “Bahkan jika kedapatan bengkel resmi yang menjual produk palsu, izin operasional bengkelnya dicabut,” tegas pria ramah ini.
Sumber : Tabloid Motor Plus
Labels: Tips Perawatan Motor