Friday, May 09, 2008
Rem Hidrolik : Diagnosa Kerusakan
Dalam keseharian, rem hidrolik bisa bermasalah. Problem itu karena pemakaian dan perawatan asal. Biar normal lagi, kenali dulu problem di rem hidrolik. Kalo kita tau masalahnya, bisa mendiagnosa bagian yang rusak.
Kerusakan rem hidrolik umumnya karena kebocoran atau macet. Tandanya, ngempos atau bagel alias keras saat tuas rem ditarik. “Tiap komponen rem punya umur pakai. Biasanya yang cepat aus sil-sil. Minyak rem pun ada umurnya. Perawatan sembrono sebabkan kotoran nempel di part bergerak seperti piston kaliper,” urai Adriansyah, mekanik bengkel Adri Speed Shop di kawasan Penggilingan, Jakarta Timur.
Mengecek problem rem mudah. Ngempos saat tuas rem ditarik tanda ada kebocoran akibat sil rusak. Ngempos karena tekanan ke kaliper minim. Akibatnya piston gak terdorong dan kampas rem ogah mengempit cakram. “Kadang masih ngerem, tapi harus dikocok berulang kali. Itu karena ada udara masuk di saluran minyak rem. Setelah minyak terdorong naik dan udara naik, rem pakem lagi,” urai pria ngetop dipanggil Adri itu.
Jika ketemu ciri itu, lekas cek letak kebocoran. Tandanya ada jejak lelehan bekas minyak rem. Yang rawan bocor sil O-ring di tuas penonjok master rem dan sil O-ring di piston kaliper.
Problem akibat kotoran di rem hidrolik ada dua. Yang nempel di luar dan di dalam. Kotoran di luar umumnya ada di kaliper, terutama di area sil debu piston. Kotoran di dalam berupa kerak dari minyak oli yang sudah lama. Kotoran ini nyangkut di seluruh jeroan peranti rem. “Cirinya sama, rem keras saat ditarik, biasa disebut magel,” jelas Adri yang juga mekanik tim balap Kanzen.
So, kalo bagel, cekkebersihan peranti rem. Awalnya cek kotoran di luar. Sejatinya kotoran ini bisa dicegah kalo rajin bebersih pas servis rem. Menurut Adri, peranti rem kudu dicuci tiap 6 bulan. Kalo dibiarin, kotoran ngendap dan keras sehingga mengganjal gerak piston. Akibatnya piston macet atau baret.
Jika bagian luar bersih, kotoran pasti dalam peranti rem. Kotoran ini karena minyak rem terkontaminasi. Misal, gak bersih pas ganti minyak. “Atau, karena umur. Akibat pemakaian, muncul unsur air di minyak rem. Air bikin karat jika nempel logam. Karat menyumbat saluran minyak rem, jadi rem bagel,” ucap Peter Dionisius, dari divisi pengembangan produk rem Prestone.
Ada gejala problem lain disebabkan batang pemegang yang tidak lancar. Biasanya setelah mengerem masih tersisa efek deselerasi. Atau, “Saat maju roda lancar, tapi pas dimundurin tersendat,” jelas Adri.
Sumber : Tabloid Motor Plus
Reporter : Aries L. Susanto
Fotografer : Gusti Bambang I.J.
Labels: Tips Perawatan Motor