Tuesday, March 25, 2008
Segar Melibas Jalan Rusak
Lubang di jalanan pastinya diam alias tidak bergerak. Toh begitunya, lubang diam itu malah makan banyak korban dibanding lubang berjalan. Maksud, lo! Korban paling kecil, ya motor atau kuda besi ente sendiri.
Terlebih jika melihat kondisi jalan seperti sekarang. Kerusakan yang mengancam motor dan pengendaranya ini bukan cuma ada di lima wilayah Jakarta dan sekitarnya. Tapi juga sudah menular sampai keluar DKI. Hiii.., jalan rusak kok menular!
Tidak perlu rasanya dibahas panjang lebar kenapa jalan bisa sampai rusak separah itu. Buat pengendara, pasti dan jelas ada beberapa poin yang mesti dicermati lebih teliti di motor. Paling tidak, jangan sampai menunggu jadwal servis berkala dilakukan. Ayo!
“Bisa jadi ada beberapa komponen mesti cepat diganti karena kondisi jalan sudah nggak normal,” ujar Boy Budi Arfiyanto, Kepala Bengkel AHASS 1000 Wahana Makmur Sejati, Jakarta.
Selanjutnya dibeberkan beberapa komponen yang mesti dicermati agar tetap segar melibas jalan rusak!
KAMPAS REM |
Lho apa hubungannya jalan rusak dengan kondisi rem? Sabar, bacanya mesti dilanjut dulu baru protes. Pastinya, tingkat kemampuan rem jadi taruhan saat menghadapi jalan berlubang. Maksudnya, rem yang nggak pakem atau sudah memiliki daya ciet lemah.
Berikut juga usia komponen pengereman yang pasti akan ikut berpengaruh. Lantaran pengereman akan jadi lebih banyak dilakukan dibanding kondisi jalan normal. Khusus motor yang sudah dilengkapi cakram, cara ngeceknya ya senantiasa memantau kondisi kampas. Jika habis rata dengan alur tengah, berarti sudah saatnya diganti.
BAN DAN PELEK |
Ban yang jadi korban jalan rusak berpengaruh sama profil.Kelamaan, pasti sudah nggak normal lagi. Ada bagian dari karet bundar itu bergelombang. Ini akan berpengaruh sama performance atau traksi saat menikung. Daya cengkram berkurang. Akan sangat berbahaya waktu ketemu jalan basah dan berpasir.
Selain si kulit bundar, kondisi pelek juga kudu diawasi. Itu karena lingkar roda ini memang merupakan beban kedua yang mendapat benturan setelah ban ketika melibas jalan rusak.
Khusus spoke wheel alias pelek jari-jari, pasti bakal muncul penyakit speleng. Tapi, jenis rim seperti ini jauh lebih aman dibanding palang. Beban benturan bisa dialihkan ke jari-jari. Berbanding terbalik dengan pelek palang. “Ban yang tekanan anginnya kurang, kemungkinan besar bikin pelek palang cacat. Apalagi, benturannya keras,” ujar Boy yang berkantor di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat itu.
AWAS BEARING! |
Bantalan pelor alias bearing atau laher menahan dan meredam putaran pelek. Artinya benturan semakin besar akibat motor terperosok ke jalan berlubang akan merembet ke laher. Bisa dicek dengan cara menggoyang kanan-kiri ban. Seandainya spelengnya besar ada kemungkinan laher wajib segera diganti.
Kalau gejala seperti di atas dibiarkan, bearing akan rusak. Fatalnya saat motor meluncur dan bantalan pelor rusak, motor bisa terkunci mendadak. Brother diyakini bakal jungkir balik bersama motor! Awas!
BANTALAN STERING |
Waktu jalan berlubang stir alias setang jadi kunci utama dalam menahan motor supaya tetap stabil. Pastinya kondisi komstir juga kudu dipantau. Minimal kondisi setelannya. Biarkan setang disetel bebas. Setang mudah bergerak ke kanan-kiri.
Seandainya pelor di rumah komstir sudah mulai sedikit peyang, mending lekas diganti. Supaya handling motor nggak ada problem dan kesulitan ketika diajak bermanuver menghindari atau menerabas lubang di jalan rusak.
SOK DEPAN-BELAKANG |
Semua pabrikan menganjurkan pengecekan, perawatan, kalau perlu penggantian pelumas suspensi depan. Semakin sok ketemu benturan hebat, berarti mekanisme sokbekerja jadi lebih keras. Semakin tinggi beban kerja sok, pasti bikin oli jadi cepat panas. Nggak bisa lama-lama lagi, mesti segera diganti.
Ciri paling gampang, jadwal penggantian pelumas sokbreker harus sering dilakoni. Seandainya ada bunyi seperti suara benturan, itu tanda kemampuan pelumas sudah jauh menurun.
Waspadai juga spring atau per di peredam kejut depan. Ada standar ukuran saatnya mesti diganti. Beban besar akibat benturan jalan rusak, springdipaksa kerja keras.
“Ukuran setiap tipe motor berbeda. Batas tolerasi per turun bisa dicek. Seandainya sudah turun mesti diganti,” bilang Boy. Paling gampang jika per kanan dan kiri tinggi sebelah, saatnya yang lebih pendek diganti lebih dulu.
Buat sokbelakang memang kasuistik. Bisa bermasalah kalau motor sering bawa beban overload alias melebihi batas maksimal. Kelamaan peredam kejut belakang mati. Ciri paling gampang dideteksi, sok seperti sangat lemah ditekan ketika per dilepas.
Sumber : Tabloid Motor Plus
Reporter : Niko Fiandri
Fotografer : Endro Suryono
Labels: Tips Perawatan Motor