Google


...Hadiri Kopdar rutin TRAVIC setiap Jum'at,mulai jam 19.00 di Taman Suropati,Menteng Jakarta Pusat...&....Latihan Futsal Setiap Rabu mulai Jam 19.30-21.00 di Taman Menteng,Jakarta Pusat.....be there...be the real TRAVICERS....

Selamat datang di TRAVIC,Anda pengunjung ke-blog counter

Untuk tampilan terbaik gunakan Mozilla Firefox


Tuesday, December 09, 2008
New Satria 150 dengan Polesan Yoshimura

Setelah lebih empat tahun bertahan dengan wajah yang sama, akhirnya PT Indomobil Niaga International (IMNI) Roda-2, memperkenalkan versi baru Suzuki Satria FU 150. Bebek supersport (gimmick marketing Suzuki menyebutnya: hyper underbone) ini diperkenalkan oleh Kenji Saito, Direktur Pemasaran IMNI pada hari pertama pembukaan Jakarta Motorcycle Show, Sabtu (6/12) lalu.

Cukup menarik, komponen untuk mempergagah penampilan Satria ini diadopsi dari Yoshimura yang sudah sangat dikenal oleh para bikers di tanah air. Perubahan yang dilakukan Suzuki adalah mengganti model lampu depan dan firing (tudung), panel instrumen (desain speedometer), ujung knalpot, rangka alumunium dan behel atau pegangan belakang motor.

Kali ini konsumen Indonesia cukup beruntung. Inilah model terbaru Satria yang hanya dipasarkan di tiga negara Asean dengan nama berbeda. Di Thailand diberi nama Raider, sedangkan di Filipina Dagger. Sayangnya, model ini muncul di saat krisis ekonomi mulai mencengkeram lebih dalam sebagian masyarakat atau konsumen motor kelas atas.

Satria vs Kompetitor.
Dengan penampilan baru ini, harga Satria FU150 pun melenjit. Berdasarkan informasi internal Suzuki, dalam dua bulan ini Satria sudah dua kali mengalami kenaikan harga. Terakhir, dengan anjloknya rupiah dan karena sebagian besar komponen Satria masih impor, kenaikkan hargapun mencapai Rp 800.000. Hasil akhir, saat diluncurkan, Suzuki membanderol Satria dengan harga Rp 17.890.000 (on the road di Jakarta dan sekitarnya).
Dibandingkan dengan kompetitor utamanya, yaitu Honda CS1, perbedaan harga hampir Rp 1 juta. Namun Satria menang unggul untuk teknologi mesin, kapasitas dan tenaga yang dihasilkan. CS1 dipersenjatai Honda dengan mesin SOHC (single overhead camshaft) dengan kapasitas 125 cc, sedangkan Satria DOHC (double overhead camshaft).

Untuk tenaga, Satria masih unggul dengan kemampuan maksimum 16 PS @9.500 rpm, sedasngan CS1 12,8PS @10.000 rpm. Kemampuan Satria menghasilkan torsi maksimum juga lebih baik, yaitu 1,27 kgf-m @8.500 rpm, sedangkan CS1 1,04 kgf-m @7.500 rpm.
Kompetitor lain Satria adalah Jupiter MX dengan mesin 135 cc yang saat ini versi paling mahal (cast wheel dan kopling otomatik) ditawarkan dengan harga Rp 15.050.000. Dari segi tenaga dan torsi Jupiter MX memang kalah. Tenaga maksimumnya 11,33PS @8.500 rpm dan torsi 1,165 kgfm @5.500 rpm.

Lampu Depan
Perubahan mencolok dari Satria adalah desain fairing dan lampu depan. Desain lampu depan mirip dengan Suzuki GSX-R600. Versi baru, lampu menggunakan bentuk mahkota dan di sampingnya, lampu sein dengan mika transparan mirip kuping kelinci. Lampu ini dilengkapi dengan topi atau disebut juga “cowling” bergarnish hitam. Topi lampu dipasang dengan cara menyekrupkannya pada fairing atau tudung di depan panel instrumen.

Panel Instrumen
Panel instrumen mengalami perubahan desain yang cukup berarti, meski posisi dan bentuk dasarnya sama dengan versi Satria terdahulu. Motif dasar bagian tengah panel instrumen kini dibuat seperti anyaman dinding bambu.
Tachometer menggunakan model jarum dengan dasar instrumen putih berbentuk lingkaran. Di pinggir tachometer diberi ornamen berlapiskan krom untuk memberi kesan sporty dan eksklusif. Versi lama, pinggiran tachometernya ber warna hitam, sama dengan panel.

Bentuk angka dan ukuran juga berubah. Versi baru lebih besar (tentu saja makin mudah dibaca) sedang Satria lama menggunakan huruf regular (lama italic atau miring). Instrumen lain dengan tayangan digital adalah speedometer, indikator bahan bakar, tripmeter dan indikator mode “eco” dan “power”. Angka-angkanya mudah dibaca karena menggunakan dasar oranye.

Kini motor supersport bebek ini dilengkapi dengan dua pilihan model mengendarainya yang disebut Suzuki dengan S-DMS (Suzuki Drive Mode Switch), yaitu “eco” dan “power”. Tombol mode itu ditempatkan di di sisi kanan panel instrumen dan mudah dicapai pengendara saat melaju.

Perubahan lainnya adalah di bagian depan adalah segi tiga setang yang kini dilapisi dengan silver (sebelumnya hitam). Sedangkan di bagian belakang, perubahan pada ujung corong knalpot. Versi baru berbentu oval segi tiga, khas Yoshimura. Di belakang, behel atau pegangan di belakang sadel tampil dengan penampilan baru. Begitu pula dengan rangka alminium baru dengan pelindung pelindung kaki di kanan dan kiri motor.

Sumber : Kompas.com

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Tuesday, December 09, 2008 | Permalink | 0 comments
Friday, November 21, 2008
Pameran Motor di JCC

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) akan menggelar ajang pameran dua tahunan "Jakarta Motorcycle Show", mulai 6 hingga 14 Desember 2008 di Jakarta Convention Center (JCC). "Melalui pameran ini, AISI mencoba mengingatkan soal keamanan berkendara bagi pengendara sepeda motor. Karena itu sengaja tema yang diangkat ’Ride Safely, Enjoy Life’," kata Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, saat ini dari perkembangan permesinan dan teknologi produsen sepeda motor di dunia telah menempatkan masalah keselamatan di urutan pertama, selain gas buang. Hal tersebut terlihat pada tranformasi teknologi pengereman yang digunakan pada sepeda motor dari jenis tromol menjadi disc brake.

Sedangkan untuk lingkungan, menurut Pak Kang - sapaan akrab Gunadi - sepeda motor sudah dilengkapi mesin 4-tak untuk menyempurnakan masalah gas buang. Saat ini, 90 persen sepeda motor di Indonesia telah menggunakan mesin 4-tak.

Gunadi menolak, jika ajang ini disebut hanya sebagai ajang penjualan dalam menghadapi krisis keuangan. Walau tidak dapat dipungkiri, dalam setiap ajang yang sama digunakan produsen untuk memamerkan produk terbaiknya sehingga diharapkan pasar tumbuh. "Tapi yang menjadi tujuan penyelenggaraan pameran ini adalah bagaimana masyarakat sadar pada masalah keamanan sehingga tidak selalu menjadi ’sasaran tembak’," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Bidang Komersial AISI Bambang Asmarabudi mengatakan, ajang "Jakarta Motorcycle Show" ini merupakan ajang besar yang saat ini tidak saja ditunggu masyarakat Indonesia. Tapi juga telah menjadi salah satu agenda pilihan ajang sepeda motor tingkat internasional, mengingat peserta pameran yang ikut adalah pemilik brand multinasional.

Dalam pameran sepeda motor tersebut akan diikuti 70 peserta yang terdiri dari enam merek sepeda motor, 47 aksesoris, serta didukung oleh 17 industri pendukung lainnya. Enam produsen motor yang akan ikut dalam pameran ini antara lain Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Kanzen, dan Bajaj.

Di sela-sela pameran akan dilaksanakan dua seminar, yakni "Sustainable Mobility through Traffic and Transportation Management for Green Environment, Safety and Energy Saving" yang rencananya "Keynote Speech" sampaikan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati dan "Usaha menurunkan tingkat kecelakaan sepeda motor di jalan raya", yang rencananya dihadiri Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal sebagai pembicara.

SBT
Sumber : Antara
Foto : Kompas.com

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Friday, November 21, 2008 | Permalink | 0 comments
Tuesday, October 14, 2008
Moge China berkiblat ke Jepang

Tiga produsen motor di China siap membuat moge (motor gede) berkapasitas 600 cc dan mesin dirancang 4 silinder yang pengembangannya sudah lama. Tak lebih dari 10 tahun, mereka langsung menyodorkan kendaraan baru dan spektakuler untuk pemain yang usianya masih baru.

Ketiga pemain itu Jialing, Zongshen dan Loncin dan merek pertama cukup dikenal di masyarakat Indonesia karena pernah hadir dengan skubeknya. Hebatnya, ketiga merek ini tampil di arena balap mesin menggunakan dapur pacu dari Jepang.

Berbicara basis mesin, Jialing dan Zongshen punya sejarah pengembangan mesin 600 cc. Tahun ini aja, Jialing JH600 meluncur dengan satu silinder dan menggandeng Honda sejak awal. Jialing menyontek mesin Honda Hornet jadi acuan pengembangan.


Sementara Zongshen lebih mengarah ke Yamaha dengan ukuran mesin Yamaha R6, empat silinder inline. Sudah lama Zongshen mengadopsi teknologi Yamaha. Enggak heran buat di ajang supersport, produsen motor yang bermarkas di kawasan Macau, Cina, ini menggunakan R6.

Loncin sendiri sepertinya mengadopsi teknologi Suzuki GSX600 meski bodinya menjiplak punya Ducati Monster. Enggak ada salahnya kalau Monster jadi acuan. Artinya, jelas kalau Loncin membidik pasar Eropa.

Berbicara teknologi ketiga moge supersport ini masih belum bisa dilacak. Meski begitu, banyak tanggapan dari pengguna moge 600 cc di Eropa. Bagi mereka, masuknya merek dari China tidak diragukan. Secara desain moge China ini melangkah lebih jauh. Konsep naked bike lebih mengarah bodywork Eropa. (Niko)

Sumber : Tabloid Motor Plus

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Tuesday, October 14, 2008 | Permalink | 1 comments
Thursday, September 18, 2008
Sebelum Mudik Periksa Komponen Ini di Motor

Pemudik yang ingin pulang kampung naik sepeda motor boleh dibilang saat ini paling nyaman. Terutama jarak tempuhnya dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan sebaliknya, terhindar dari kemacetan. Supaya lancar ke tempat tujuan, para bikers perlu mendata komponen fast moving yang perlu diperiksa kondisinya. Dan bila perlu diganti agar perjalanan lancar.

Barangkali, tidak semua pemilik motor paham akan komponen fast moving. Apalagi langkah serta waktu pengecekan masing-masing bagian umurnya berlainan. Sehingga kemungkinan terjadi selisih waktu atau jarak ketika proses penggantian komponen.

Inilah komponen tersebut.

Oli Mesin
Jika oli masih punya jarak tempuh 1.000 km, sedangkan rute mudik di atas itu, sebaiknya diganti baru. Karena, untuk sekali penggantian oli punya masa pakai 2 bulan atau 2000 – 3.000 km. Selain itu, untuk menjaga performa dan kerja mesin. “Oli yang sudah lama tetap terus dipakai, kualitasnya turun dan mempercepat keausan permukaan yang digesek,” jelas edi Selamat, mekanik Selta Motor di Condet, Jakarta Timur.

Busi
Wajib diganti bila sudah menempuh 6.000 km atau 4 bulan dan pengecekan dilakukan setiap 3.000 km. Jika lewat dari batas waktu tersebut, biasanya ada endapan arang atau elektroda busi sedikit aus. Sehingga mengakibatkan motor sulit hidup atau tenaga motor berkurang.
Bila sisa waktu pemakaian tinggal 1.000 km, sebaiknya ganti baru kalau jaraknya lebih dari itu. Seumpama harus dibersihkan, gunakan sikat kawat dan ampelas. Kemudian setting celah busi pakai filler ukuran 0,6 – 0,7 mm.

Rantai
Kalaupun harus mengganti rantai, mesti satu set. Selain rantai, juga berikut gigi utama dan yang kecil. Untuk penggantian memang tak ada batas waktu. Tapi hampir semua mekanik menyarankan memeriksa rantai setiap 4.000 km.
Untuk memastikan rantai harus diganti, melihat kekenduran dan posisi penyetelannya. Jika baut penyetelan sudah mentok ke belakang, rantai sebaiknya diganti saja. “Ganti harus satu set dengnan gir. Sebab, kalau mata gir sudah lancip akan mengikis rantai yang baru,” saran Maman Sugiman, kepala instruktur HMTC

Kampas rem
Waktu penggantian kampas rem cakram dan kampas rem teromol syaratnya tidak jauh dengan rantai penggerak. Disarankan memeriksanya setiap 4.000 km. Untuk memeriksa batas waktu pengantian kampas rem di teromol, caranya jauh lebih mudah. Bisa dilacak lewat jarum penunjuk di tuas pengukit yang ada di teromol.
Sementara untuk perangkat model cakram, memastikan ketebalan kampas bisa diintip dari batas volume minyak rem di master rem. “Atau kalau mau sedikit repot, lihat kedalaman alur calah di kampas apakah sudah mulai rata. Sebab itu tanda kalau kampas minta diganti,” lanjut Maman alias Boim yang tugas di Jl Tole Iskandar, Depok.


Ban
Termasuk salah satu komponen paling vital dan perlu pengecekan ekstra, terutama ketebalan alur atau kembang ban. Bila kembangnya sudah aus, memungkinkan keseimbangan motor jadi terganggu. Bahkan, tingkat gesek dan pengereman ban ke aspal jadi kurang maksimal. Disarankan untuk memeriksa ketebalan setiap 4.000 km. Sebab, bila batas pemakaian kembang ban sudah melebihi ukuran 1,6 mm sebaiknya ban diganti baru. Itu baru aman. (KR15)

Sumber : Tabloid Motor Plus

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Thursday, September 18, 2008 | Permalink | 0 comments
Friday, September 12, 2008
Mudik Ke Jawa Hindari Masuk Kota Karawang

Para pemudik yang akan melintasi jalur pantai utara (Pantura) Jawa Barat (Jabar), baik dari Jakarta maupun Bekasi, diprakirakan akan terganggu di lintasan Kabupaten Karawang. Penyebabnya, ada pelebaran jalan sepanjang lebih-kurang 8,5 Km di wilayah Kecamatan Klari-Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. Pengerjaraannya dipastikan tidak bisa selesai sebelum Idulfitri (lebaran) 1429 Hijriyah.

"Melihat kondisi saat ini, tampaknya pelebaran jalan itu hanya kemungkinan kecil bisa selesai sebelum lebaran," kata Yuliansyah, Petugas Proyek Pelebaran Jalan wilayah Karawang Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, saat mengikuti paparan kesiapan jalan menghadapi lebaran, di Pemkab Karawang, Senin (8/9).

Hingga kini, kata dia, tahap pelebaran jalan itu masih pengerasan jalan atau penggantian pondasi jalan. Dengan demikian, para pemudik dari Jakarta atau Bekasi menuju Cirebon atau menuju jalur Pantura nantinya akan terganggu saat melintas di ruas jalan tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Karawang, Yet Dimyati mengatakan, pada awalnya pihaknya menargetkan pelebaran jalan tersebut bisa selesai pada H-10 lebaran. Namun melihat kondisi yang ada, ternyata tidak memungkinkan.

Atas kondisi itu, pihaknya akan berusaha agar di sekitar ruas pelebaran jalan itu nantinya bisa tetap dilintasi kendaraan. "Jadi, walaupun pelebaran jalan itu tidak bisa selesai sebelum lebaran, tapi harus bisa dilewati oleh para pengendara pemudik," katanya.

Selain melakukan proyek pelebaran jalan di wilayah Klari-Cikampek, pihaknya sudah melakukan perbaikan jalan di sekitar jalur alternatif Pasar Johar-Cikalong, dalam rangka menghadapi lebaran mendatang. Perbaikan jalan itu dilakukan dengan cara penambalan sejumlah ruas jalan yang bolong atau rusak.

Jalur alternatif Pasar Johar-Cikalong itu sendiri menghubungkan ke Kecamatan Jatisari Karawang hingga akhirnya ke jalur Pantura. Jalur yang satu ini bisa dilewati oleh para pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk menuju jalur Pantura.

SBT
Sumber : Antara

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Friday, September 12, 2008 | Permalink | 0 comments
Wednesday, September 03, 2008
Badan Mau tetap Fit Di atas Motor, Nih Resepnya

Selama menjalani puasa, kondisi fisik harus dijaga betul. Apalagi dalam keseharian mengendarai motor yang mobilitasnya cukup tinggi. Terik matahari bisa bikin lemas lantaran keringat terkuras banyak akibat badan diselimuti pakaian yang tebal.

Ada beberapa cara untuk menjaga badan tetap segar agar bisa melaksanakan ibadah puasa. Tak cuma memilih makanan, tapi juga perlu berolahraga. Berikut ini beberapa tips untuk bikin badan tetap segar.

Pilih Vitamin
Selama puasa, jumlah kalori yang didapat tubuh, baik melalui makanan maupun minuman tentu berkurang. Karena konsumsi disuplai malam dan saat sahur. Untuk mencukupinya, selain makanan perlu ditambah dengan vitamin. Tapi tidak dianjurkan mengkonsumsi minuman energi yang mengandung zat perangsang. Disarankan suplemen untuk menambah kebutuhan vitamin dan mineral. Jangan lupa perbanyak juga makan buah, sumber vitamin juga banyak seperti vitamin A dan C.


Isi Bensin Malam Hari
Usahakan jangan mengantre siang hari, apalagi SPBU terbuka. Dalam kondisi mengenakan jaket dan helm, membuat keringat mengucur. Akibatnya badan jadi lemas dan dahaga, bawaannya mau minum saja. "Hal seperti itu hukumnya bisa dikatakan makruh. Artinya mendekati batal. Pokoknya hal kecil yang bisa bikin batal puasa harus dihindari," ungkap Abdul Aziz Muslim, guru di SLTP Islam Terpadu Ar-Rudho, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebaiknya, pengisian dilakukan malam hari. Selain dingin, penguapan sedikit.

Olahraga
Berolahraga perlu dilakukan. Terlebih, dalam satu hari menempuh jarak cukup jauh. Namun harus memperhatikan jadwal olah tubuh. mengubah waktu dan lama berolahraga agar puasa tetap jalan dan badan sehat. "Atur kegiatan berolahraga menjelang buka puasa. Durasinya juga dikurangi," jelas Jusri Pulubulu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting. "Justru jangan dihindari berolahraga, asal bisa diatur dengan baik, tidak apa-apa."

Hindari Jaket tebal
Selama bulan Ramadhan diperkirakan cuaca panas. bagi pengendara roda dua, disarankan memakai jaket sedikit lebih tipis dari biasanya. Kemudian jangan menggunakan warna hitam karena mudah menyerap dan mengeluarkan panas, termasuk juga pemakaian sarung tangan dari kulit (hitam). Kalau sekadar melindungi sengatan matahari, bisa diganti yang berbahan kain. (Aong, Hend)

Sumber : Tabloid Motor Plus

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Wednesday, September 03, 2008 | Permalink | 0 comments
Plus Minus Honda BeAT dan Yamaha New Mio

Tidak bisa dipungkiri, dua skuter bebek (skubek) Honda BeAT dan Yamaha New Mio lagi berperang merebut konsumen. Harga keduanya bersanding tipis. BeAT hanya mengeluarkan varian casting wheel dengnan harga on the road (OTR) untuk Jakarta sekitarnya Rp 12 juta. Kompetitornya, New Mio dengan pelek palang mematok Rp 11,8 juta.

Bagi calon konsumen yang pengin beli motor, tak cukup menuntut efisiensi bahan bakar saja. Nah, kebetulan Anda punya pilihan antara BeAT dan New Mio, mungkin fitur dan komponen pendukung yang ditampilkan pada kedua skubek ini bisa memuluskan Anda dalam memutuskan pilihan.

Dipisah dan Gabung
BeAT tampil ala skubek Eropa. Lampu utama dan sein kanan-kiri jadi satu tempat. Sedang New Mio, lampu utama dan sein masih dipisah. Jarang hidung motor dan sepatbor BeAT renggang. Berbeda sama New Mio yang cenderung rapat. Secara desain, BeAT enggak tampak kompak atau padat dibanding New Mio.

Tempat pijakan kaki pengendara di BeAT yang sempit membuat lutut ketemu lutut bakal dirasakan pengendara yang tingginya di atas 170 cm. Kalau pakai ukuran sepatu di atas 42, membuat kaki susah bergerak. Berbeda sama New Mio yang bikin posisi paha-betis dan tapak kaki leluasa.

Sedang pijakan kaki penumpang, New Mio mengadopsi footstep Mio Soul. Artinya, posisi kaki boncenger yang lebih dari 170 cm bakal sulit ditekuk. Berbeda sama BeAT yang pijakan kaki boncengernya malah mirip Mio lama.

Bagasi BeAT enggak bisa bawa barang lebih dari jas hujan. Beda sama volume bagasi New Mio yang jauh lebih besar. Selain jas hujan, juga bisa bawa perkakas P3K. Konsul boks lebar milik BeAT tapi hanya sedikit barang bisa disimpan. Punya New Mio, memang lebih sempit dibanding BeAT, tapi lebih dalam.

Keunggulan BeAT ada standar samping dan pengunci handel rem belakang. Ini seperti Honda Vario. Artinya, tambahan perangkat safety BeAT jadi nilai plus. (Niko)

Sumber : Tabloid Motor Plus

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Wednesday, September 03, 2008 | Permalink | 0 comments
Bebek Enjoy 125 Dari Taiwan Berstandar Euro 3

Ternyata Taiwan punya skubek Safety Yang Motor (SYM) yang cukup populer dan market leader. Dan skubek Asia, asalnya dari sana. Kini, ia datang meramaikan pasar skubek Indonesia dengan menampilkan SYM Enjoy 125 yang diageni oleh PT San yang Industri Indonesia (SII).

Modelnya bisa diandalkan untuk bersaing dengan skubek yang sudah ada. "Secara desain dan teknologi yang diusung sudah mengikuti pangsa pasar konsumen Indonesia," jelas David Wu, presiden dirrektur SII.

Hanya, untuk Enjoy 125 ini, SYM sedikit keluar dari pakemnya. Terutama pada ban, terbiasa dengan 10 inci, kali ini dipakai ukuran 14 inci. "Ini pertama dilakukan untuk pasar Asia," tambah Wido Kristanto dari divisi servis PT SII

Desain bodinya, sepintas gabungan skubek Honda Vario dan Yamaha Jupiter MX 135LC seperti depan, terlihat dari lampu dan sein yang disempurnakan lebih futuristik. Sementara contekan dari Honda Vario tersirat di sayap depan, dek, bodi tengah dan lampu belakang. "Ini hasil rancangan bagian R&D Taiwan dipadu dengan masukan dari desainer Indonesia," tegas David Wu.

Beberapa komponen fast moving juga dirancang bisa saling tukar atau kanibal dengan skubek Jepang. "Ini untuk mengantisipasi masih jarangnya dealer SYM, sehingga suku cadangnya mudah didapat,"terang Wido. Kesamaan komponennya dengan Yamaha Mio seperti CVT bagian V-belt, roller dan lainnya.

Soal harga, Enjoy ditawar Rp 10 juta lebih. Hebatnya, ketika dilakukan tes uji emisi, Enjoy sudah standar Euro 3. (Aong)

Sumber : Tabloid Motor Plus

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Wednesday, September 03, 2008 | Permalink | 2 comments
Friday, July 18, 2008
Gathering 2 Tahun Berdirinya TRAVIC

kami dari panitia ULTAH TRAVIC mengundang kepada seluruh member dan simpatisan TRAVIC untuk turut seta memeriahkan acara ULTAH TRAVIC ke-2 yang insyaallah akan diadakan pada :

Date : 09-10 Agustus 2008.

Tema : TRAVIC Family Gathering 2008.

Destination : Villa Annisa, Cisarua Bogor.

Biaya : Rp. 100.000,- per pax.

Adapun biaya tersebut sudah termasuk konsumsi 3x (Malam-Pagi-Siang), akomodasi di Villa Annisa dengan fasilitas 3 kamar tidur, 3 kamar mandi, parkir luas (+- 15 s/d 20 Motor) dan wahana Kolam berenang.

Mekanisme perjalanan adalah start dari Tamsur, Jakarta pada Sabtu Sore. Dan kembali dari Cisarua, Bogor pada Minggu Siang, untuk lebih jelasnya akan kami umumkan lebih lanjut.

Untuk menambah kekompakan yang sudah terjalin lebih dari 2 tahun berdirinya TRAVIC, maka dari itu para peserta merupakan member/simpatisan TRAVIC beserta para keluarga dan atau teman dekat dan diharapkan memiliki kendaraan bermotor ataupun bersedia menjadi boncenger.

Informasi lebih lanjut akan selalu diposting melalui milis TRAVIC dan pada saat kopdar.

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Friday, July 18, 2008 | Permalink | 1 comments
Friday, July 11, 2008
Napak Tilas 2 Tahun Berdirinya TRAVIC
Tak terasa tahun ini,TRAVIC sudah memasuki usia 2 tahun,tepatnya pada tanggal 7 Juli 2008 yang lalu.
Tapi kira-kira TRAVICERS mau tau gak kira-kira siapa saja sih yang hadir pada saat pertemuan perdana pada tanggal 7 Juli 2006 yang lalu?

Pertemuan pertama diselenggarakan di Pelataran Lobby Lippo Bank di Menteng Jakarta Pusat.

Berikut nama-nama yang hadir kalo ada yang gak tercantum.mohon ma'af ya


  1. Bro ARI (TR 016)
  2. Sis Lidya (TR 017)
  3. Sis LINDA (TR 013)
  4. Bro RAY (TR 007)
  5. Bro AGUS (TR 020)
  6. Sis DIYAH (TR 029)
  7. Sis SISKA (TR 008)
  8. Sis FARA (TR 021)
  9. Sis NETTY (TR 018)
  10. Bro HERI (TR 025)
  11. Bro AGUS P (TR 006)
  12. Bro NANA (TR 034)
  13. Sis VINNY (TR 005)
  14. Sis YENITA (BAYU BUANA)
  15. Sis INDAH (AMSA TOURS)
  16. Sis NICKEEN (AXA INSURANCE)
  17. Sis YENNY (TR 050)
  18. Bro DENSUR (TR 002)
  19. Bro YUDI (TR 011)
  20. Bro FAUZI (TR 010)


Pada saat pertemuan tersebut juga dihadiri pihak Galileo,yang bertindak sebagai sponsor untuk konsumsi.

  1. Bro Robinson
  2. Sis Jenny
  3. Sis Shanty (TR 012)


Namun sangat disayangkan dari sekian banyak orang-orang yang disebutkan diatas yang berkomitmen membentuk subuah komunitas yang bernama TRAVIC - Travel Agent Bikers Community,namun ada beberapa orang sudah tidak pernah hadir lagi ataupun cuma sesekali hadir dalam setiap kegiatan resmi TRAVIC pada saat ini.


LOGO TRAVIC
Kalo ingin tau siapa sih yang bikin design logo TRAVIC??Siapa lagi kalau bukan Bro Densur....
Logonya sesuai sekali dengan dunia kita yaitu travel dan motor.

PENGURUS TRAVIC I
Kepengurusan TRAVIC yang pertama terbentuk pada tanggal 3 Agustus 2006,dengan susunan pengurus sebagai berikut :

  1. KETUA : AGUS PRIYANTO (PINO) (TR 004)
  2. WAKIL KETUA : ARYA PRANATA (TR 016)
  3. SEKRETARIS : SHANTY MAHARKESRI (TR 012)
  4. BENDAHARA I : LINDA (TR 013)
  5. BENDAHARA II : SEPTI (TR 014)
  6. HUMAS : VINNY (TR 005)


KOPDAR
Sebelum kopdar di Taman Suropati seperti sekarang,TRAVIC sebelumnya kopdar di Wisma Hayam Wuruk,dikarenakan sempat bersitegang dengan satpam disitu dan juga bersebelahan dengan pangkalan ojek dari pada membingungkan yang mana tukang ojek dan yang mana TRAVICERS,maka pindahlah lokasi kopdar ke Taman Suropati hingga sekarang dan mungkin selamanya.

TOURING PERDANA
TRAVIC pertama kali mengadakan touring pada tanggal 17 September 2006 dengan tujuan desa Gumati,Sentul,Jawa Barat.

BAKSOS PERDANA
Bakti Sosial (Baksos) perdana dilaksanakan bertepatan dengan Bulan Ramadhan pada tanggal 14 Oktober 2006 disalah satu Panti Asuhan di daerah Jakarta Timur.


Itulah sekilas hal yang serba pertama di TRAVIC,cuma untuk sekedar mengingatkan kita semua hal-hal manis yang mungkin hampir terupakan oleh kita semua.

PESAN UNT TRAVICERS
Namun di ulang tahunnya yang kedua ini,TRAVIC masih perlu kembali untuk merapatkan barisan terutama untuk anggota-anggota yang sudah tidak aktif lagi,ataupun yang cuma sesekali hadir dalam kegiatan-kegiatan wajib sebagai seorang TRAVICERS.

TRAVIC saat ini butuh komitmen para anggotanya untuk selalu punya keinginan yang kuat untuk menjadikan TRAVIC menjadi lebih solid dan berkembang lebih maju lagi untuk sebuah komunitas.

TRAVIC tidak lagi membutuhkan anggota yang lebih mementingkan keberadaan sebuah atribut dan identitas tapi tidak pernah hadir dalam setiap kegiatan TRAVIC.
Karena kedepannya TRAVIC akan mengadakan evaluasi untuk para anggotanya yang tidak pernah hadir ataupun cuma sesekali hadir dalam setiap kegiatan wajib TRAVIC,apakah masih pantas sebagai seorang TRAVICERS.

Mari berbenah diri dan mengingatkan kembali TRAVICERS yang selama ini mungkin masih kurang aktif ataupun tidak aktif lagi di TRAVIC untuk kembali bergabung kembali dan bersama-sama kita bangun kembali TRAVIC yang lebih baik lagi dari sekarang tentunya.

TRAVIC...sekarang dan untuk selamanya....be there...be the real TRAVIC.

Selamat Ulang Tahun TRAVIC ke-2 - 07 Juli 2006 - 07 Juli 2008


Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Friday, July 11, 2008 | Permalink | 0 comments
Monday, June 23, 2008
Servis Ruang Bakar Bersih Bikin Irit

Kunci motor irit adalah proses pembakaran yang sempurna. Yaitu saat semua campuran bensin dan udara di ruang bakar, terbakar tuntas dan menghasilkan tenaga. Tidak ada kerak atau asap. Makanya penting merawat komponen pembakaran kalo motor lebih irit setelah harga bahan bakar minyak (BBM) naik.

Sebenernya sih, merawat komponen pembakaran lebih enak dikerjain di bengkel. Sebab, belum tentu kita punya alat untuk melepas karburator, kepala silinder, piston dan juga kem di motor 4-tak. Juga belum tentu bisa memasangnya kembali.


Tapi, dunia modern membuat servis kayak gini jadi mudah. Kan kini banyak beredar cairan pembersih ruang bakar atau engine conditioner di toko onderdil. Misalnya merek DCS, Carb Cleaner dan AHRS Engine Conditioner. “Cairan pembersih cukup ampuh ngilangin kerak di ruang bakar dan karburator tanpa harus main bongkar,” ujar Hasyim Sonedi, mekanik balap dari tim Suzuki IRC U Mild AHRS.

Selain mudah, dengan cairan pembersih juga bisa dibilang lebih murah ketimbang servis di bengkel. Sebab sekaleng cairan pembersih mesin yang harganya Rp 25.000-40.000 bisa dipakai lebih dari empat kali. Bisa dihitung untungnya jika dibanding ongkos bongkar-pasang servis ringan di bengkel?

Kandungan kimia di cairan pembersih mesin bisa melunakkan kerak sisa pembakaran di ruang bakar. Malah, cairan yang bagus bisa bikin kerak jadi serbuk debu yang keluar bersama gas buang. “Jadi bisa dipastikan, kecil kemungkinan sisa kerak yang terangkat merusak dinding piston atau silinder,” yakin Hasyim yang pernah kuliah Teknik Mesin di STTN, Yogyakarta.

Pemakaiannya pun mudah. Salah satunya, semprotkan langsung dari moncong karburator. Kiat ini bisa sekaligus membersihkan lubang di karbu. Menurut Hasyim lagi, cara ini dilakukan saat mesin motor dihidupkan pada putaran mesin tinggi. Maksudnya agar kotoran langsung terisap ke ruang bakar dan terbuang tanpa harus menyemprotnya dengan angin kompresor.

“Biar gampang lepaskan dulu filter karbu. Lalu panteng gas di rpm 8.000-9.000 lalu semprotkan cairan pembersih. Lebih bagus lagi menyemprotkan ke seluruh lubang di karburator,” jelas calon bapak ini.

Jika ingin lebih sip, cairan pembersih bisa disuntik langsung ke ruang bakar. Kiat ini dapat lebih membersihkan kepala piston dan kepala silinder. Caranya tentu dengan membuka busi lebih dulu.

Tapi, menurut Hasyim, teknik ini kudu didahului memanaskan mesin. Maksudnya panas membuat reaksi kimia cairan pembersih cepat melumerkan kerak. “Biarkan cairan bekerja 10 sampai 15 menit, lalu hidupkan mesin. Memang menghidupkan mesin jadi agak sulit. Tapi, jika sudah hidup langsung saja digas-gas supaya kotoran terbuang lewat knalpot,” urai mekanik tinggal di Beji, Depok itu.

LISTRIK DAN API SEMPURNA

Komponen lain yang menentukan sempurnanya pembakaran adalah elektronik. Mulai dari sepul, pick-up coil alias pulser, kiprok, aki, CDI, koil dan busi. Termasuk juga kabel, soket dan kepala busi pun penting sebagai penghantar listrik.

Arus listrik yang bagus harus disokong penghantar yang baik pula. Makanya, sambungan antar kabel (soket) dan kedudukan ground alias massa jadi penting. “Biar setrumnya bagus, konektor antar kabel dan massa juga harus bersih,” jelas Hasyim.

Bersihinnya eces kok. Cukup kerik permukaan konektor yang berhubungan atau gosok pakai ampelas. Bisa juga pakai cairan kimia pelumas yang banyak dijual di toko onderdil dengan harga di Rp 30.000-an. Misalnya, MTR, WD40 dan AHRS Multicare.

Jika pakai cairan kimia perawatan, cukup menyemprotnya ke seluruh konektor. Jangan lupa ke titik massa atau ground. “Cairan yang bagus bukan hanya menghilangkan karat, tapi juga memperlancar arus listrik. Bahkan bisa juga melapisi agar tidak terjadi hubungan singkat atau korslet,” terang Hasyim.

Kelar itu, bersihkan juga busi. Terutama bagian kepalanya, yaitu elektrodanya agar percikan api lebih besar dan biru. Jangan lupa setel kembali gap atau jarak antar elektroda busi. Rata-rata tiap pabrikan motor menganjurkan 0,7 mm. Biar api busi besar dan biru.

Sumber : Tabloid Motor Plus
Reporter : Aries L. Susanto
Fotografer : Heri Riswanto

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Monday, June 23, 2008 | Permalink | 2 comments
Saturday, June 14, 2008
Motor Masih Menjadi Daya Tarik PRJ 2008

Pekan Raya Jakarta hadir kembali mulai dari tanggal 12 Juni sampai 13 juli 2008.Seperti di perhelatan sebelumnya stand otomotif khususnya sepeda motor masih menjadi daya tarik bagi para pengunjung PRJ,baik yang benar-benar niat untuk membeli hingga cuma sekedar melihat-lihat produk-produk dan teknologi terupdate yang dikeluarkan oleh produsen-produsen sepeda motor.

Apalagi ditengah melambungnya harga BBM saat ini banyak orang yang beralih menggunakan motor.Dan ajang PRJ seperti ini adalah hal yang tepat untuk memilih ataupun sekedar melihat-lihat perkembangan terbaru dari sepeda motor saat ini.

Motor-motor Jepang saat ini masih mendominasi pasar motor di Indonesia,dan sekarang mendapat pesaing baru dari India yaitu Bajaj dan TVS setelah sebelumnya motor-motor China tidak sanggup menarik simpati masyarakat.


Setiap stand motor di PRJ kali ini masing-masing mangandalkan produk-produk unggulannya .Seperti launching motor terbaru yang dilakukan oleh PT.Bajaj Andalan Sakti yang mengeluarkan varian terbaru dari Bajaj yaitu Bajaj XCD 125 DTS-i untuk info lebih lengkapnya bisa baca disini

Begitu juga dengan Honda yang akan mengeluarkan salah satu jenis Matic yaitu Honda BeAT untuk info lebih lengkapnya bisa baca disini

Kemudian ada Suzuki yang kembali mengeluarkan varian baru dari Suzuki Shogun 125 type Injeksi yang akan menjadi pesaing utama dari Honda Supra X-125 PGMFi.

Yang paling heboh adalah Kawasaki yang mengeluarkan 3 Varian baru sekaligus yaitu Ninja 250R,KLX250S,dan Athlete 125.
Yang paling heboh tentunya Ninja 250R, Model Ninja 250R merupakan generasi Ninja 4-tak 250 cc pertama yang diluncurkan di Indonesia. Motor ini menunjukkan image sport yang kental sekali sebagai motor gede (moge) yang terlihat jelas dari cover yang fully fairing.
Mesin 4-tak DOHC dua silinder paralel yang dibenamkan , mampu memberikan putaran tinggi saat torsi besar. Alhasil semburan tenaga 31,4 PS pada putaran 11.000 rpm. Untuk menghentikan laju rodanya, Ninja 250R dibekali rem dual discbrake berkaliper piston ganda.
Untuk info lebih lanjut Baca disini

Sementara sport trail KLX250S, diperuntukkan bagi mereka yang gemar menjelajahi alam. Tapi motor ini juga bisa tampil manis di jalan raya. Mesin 4-tak DOHC satu silinder 249 cc dan berpendingin air - mampu menghasilkan tenaga 18 kW pada 9.000 rpm dengan torsi maksimum 21 Nm pada 7.000 rpm. Bisa dibayangkan, motor trail ini mampu melibas medan seberat apapun.
Untuk info lebih lanjut Baca Disini


Sedangkan model bebek Kawasaki Athlete125 merupakan motor 4-tak 125cc satu silinder yang merupakan hasil desain dari Kawasaki Heavy Industry. Motor ini dibuat di pabrik KMI Kelapa Gading, Jakarta,
Untuk info lebih lanjut Baca Disini

Sementara Yamaha masih mengandalkan barang-barang lama namun masih menjadi favorit masyarkat seperti Vixion dan Scorpio untuk typy sport,Mio Soul untuk matic dan MX serta Jupiter Z untuk type bebek.

Stand-stand motor yang ada di PRJ bukan cuma menampilkan motor-motor mereka berikut dengan segala macam kelebihannya namun juga mereka menampilkan berbagai macam aksesoris untuk mempercantik motor serta buat pengendaranya.
Jadi silahkan untuk hadir di Arena Pekan Raya Jakarta 2008 mulai dari tanggal 12 Juni hingga 13 Juli 2008 dengan jam buka setiap hari,Jam buka PRJ, Senin-Jumat dari 15.30-23.00 dan hari libur, Sabtu-Minggu dari 10.00-23.00. Untuk parkir mobil 7.000 sekali masuk dan motor 5.000 sekali masuk.


Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Saturday, June 14, 2008 | Permalink | 1 comments
Thursday, June 12, 2008
Laporan Touring Guci,6-8 Juni 2008

Salam Biker & jabat erat untuk TRAVICers.

Dalam kesempatan siang ini, ijin kan lah saya berbagi pengalaman Touring TRAVIC to GUCI, Tegal. Dalam rangka menyambut high season Juni-Juli 2008 sekaligus mensukseskan program Pemerintah "Visit Indonesia 2008".

Perjalanan Touring kali ini di ikuti oleh 9 peserta dan 7 motor, diantaranya adalah :

  1. Giat + Septie (Road Captain).
  2. Heri.
  3. Ryan.
  4. Hariyanto.
  5. Densur + Aivana (Safety Officer).
  6. Thimo.
  7. Erry (Sweeper)


Sesuai jadwal yang di tentukan, Touring kali ini di berangkatkan dari Taman Suropati pada Jumat malam, 06 JUN 08 pukul 21:30, dengan sebelumnya seluruh kendaraan di screening dahulu oleh PIC, kemudian briefing dan ditutup oleh doa bersama dari para peserta Touring dan para member TRAVIC yang hadir Kodpar pada malam itu. Walau pada siang hari hingga sore Jakarta di guyur hujan, namun malam itu langit menampakkan keindahaan kilauan bintang serta cahaya rembulan sabit yang sangat indah dan cerah sekali.

foto-foto dulu ah..cheers..!


Rombongan bergerak menelusuri jalan menuju Guci dengan melewati jalur: Tamsur-Bekasi-Karawang-ciKampek-Pantura-Cirebon-Tegal. Para peserta di lepas oleh beberapa member TRAVIC hingga kota Bekasi, kondisi lalu lintas dari Taman Suropati hingga perbatasan kota Karawang lumayan lancar terarah, tak heran jika dalam waktu 2jam rombongan sudah memasuki daerah Palimanan (Pantura), beberapa kali kecepatan di speedometer siBangor menunjukan angka 70-80 KM/jam. Angin dingin malam itu di sepanjang daerah Pantura terasa merasuki jaket, walau rombongan terlihat sigap dan segar menghadapi cuaca dingin Pantura, memasuki daerah yang terkenal dengan buah mangga yakni Indramayu Road Captain memutuskan untuk berhenti Istirahat di Hotel SPBU (alias Pom bensin), waktu pun mununjukan pukul 02:00 dini hari. Sebelum istirahat beberapa peserta rombongan terlihat mengisi tanki kendaraan nya masing-masing, termasuk siBangor.

Beberapa kali saya menerima panggilan HP dari Bro Ivan, yang menyatakan bahwa beliau akan menyusul rombongan. (OK Bro..di tunggu kami ada di daerah Indramayu, Call us when You get there).

Di sela-sela canda-tawa para peserta, beberapa terlihat melaksanakan sholat Isya, dan ada juga yang terlihat sibuk mengunyah makanan dan sibuk keluar masuk kamar mandi, kalo sayah mah mending fotoin kelakuan temen-temen yang laen.he..he..Setelah merapihkan safety gear dan mengunci kendaraan, rasa kantuk pun mulai menyerang disertai angin semilir dan nyamuk-nyamuk nakal, tapi itu semua tidak menggubris rasa lelah dan kebutuhan tubuh akan istirahat dalam tidur yang lelap....zzzt.....

Sabtu Pagi 07JUN08.
Panggilan shalat Subuh membangunkan satu persatu peserta yang terlelap dalam mimpi indahnya, waktu menunjukan pukul 05:00 pagi, para peserta terlihat sudah siap, segar-bugar, wangi dan rapih walaupun masih terlihat kucel, dekil en de kumel , tapi ...lanjut terus!!..

Secara perlahan tapi pasti, roda-roda motor para peserta rombonganpun bergulir menuju kota Cirebon untuk selanjutnyah langsung menuju Tegal-Guci...pemandangan Sun Rise pagi hari di pantura terlihat sangat-sangat indah, hingga Boncenger tercinta saya pun dengan sangat antusias mengabadikan moment indah cipataan Tuhan ini dengan camera pocket seadanya..yang mau lihat hasilnyah, bisa check di :
Foto-Foto Touring Guci
. Matahari mulai menghangatkan aspal dan cuaca pagi itu..beberapa kali rombongan melesat cepat diantara roda-roda besar Bus dan Truck yang melintas di sepanjang jalur Pantura dengan Speed yang lebih cepat namun tetap terarah dan rapih berbaris. Tanpa terasa speedometer siBangor menunjukan angka 80 hingga 90Km/Jam..wow mantaph!!..gas Pol mang....

Beberapa ratus kilo meter sudah rombongan berjalan..pagi menjelang siang, udara dingin berangsur-angsur hilang digantikan panasnya ciri khas udara tepi pantai, perut yang penuhpun sudah mulai terasa kosong sehingga memaksa rombongan untuk berhenti sejenak menunaikan ritual sarapan pagi, tepatnya memasuki daerah Cirebon. maka Soto mie pun menjadi ajang penghilang rasa lapar pagi itu..bagai dahaga berlarut-larut..suapan demi suapan tak terasa sudah kami lakukan dengan serius tanpa sedikit pun terlewati, hingga akhirnya nasi dan soto mie hindangan pagi ituh berpindah tempat dari piring ke perut..he..he..lapar euy.

Beberapa kali saya mendapat kabar via SMS dari Bro Djawier (Heri S) yang menginformasikan bahwa beliau sudah berada di Tegal dan akan menjemput rombongan bila sudah sampai Guci..OK Bro..siap!!. Namun sayang sekali, Bro Ivan tidak dapat bergabung dalam rombongan karena trouble yang di alami motornya di daerah Pantura dan terpaksa harus berputar balik ke arah Jakarta. wah wah..sayang sekali Bro..tapi ngga apa-apa masih ada next Touring kok.

Tanpa menunggu lama setelah selesai menyantap sarapan pagi, rombongan melanjutkan perjalanan kembali. Aroma ikan asin dan terasi pun tercium hingga di balik helm, menandakan peserta rombongan sudah memasuki daerah Cirebon yang terkenal dengan Terasinya, konon katanya, Terasi ini merupakan makanan kesukaan raja-raja Cirebon tempo dulu, Terasi sendiri konon katanya berasal dari kata Ter-Asik (paling asik/enak) hingga para raja pun menyebut makanan yang di beri bumbu dengan Terasi hingga kini.

ok ok..Sayur bening sayur Sop..Balik maning nang lap top!

Keadaan permukaan jalan di sepanjang jalan Pantura pada saat itu terbilang mulus sekali, walaupun beberapa Kilo meter kendaraan kami harus melalui jalanan aspal yang penuh dengan tambalan, akibat lubang lubang di tengah jalan, namun secara over all bisa dikatakan mulus abis!!...


Waktu menunjukan pukul 10:00 pagi rombongan sudah memasuki kota Tegal dan melakukan stop refueling serta istirahat sejenak untuk memulihkan kembali stamina yang terkuras akibat cerah dan terik nya perjalanan menuju kota Tegal.

Sambil menikmati sajian pisang goreng dan tahu goreng serta minuman dingin, canda tawa dan saling ledek meledek pun tetap berajalan dengan sukses xi..xi..xi..no offence yah Bro..Just kiding, cuma becanda..

Selang 30 Menit istirahat, rombongan kembali bergulir menuju puncak GUCI Tegal, suasana kota Tegal perlahan namun pasti berangsur-angsur tergantikan dengan suasana sejuk ciri khas pegunungan dengan jalanan berkelak-kelok naik-turun dengan curamnya, mata kami dimanjakan oleh indahnya pemandangan hijau di sekiling kami, sejauh mata memandang kami melihat dengan jelas keindahaan tiada tara alam semesta ciptaan yang Maha Esa, sesaat hilang sudah rasa penat berkendara selama lebih dari 12Jam.

Rombongan terus bergerak dengan kompak menuju Taman Wisata Air Panas Guci, sambil menikmati pemandangan hijau yang indah, tangan-tangan kreatif istri saya sebagai boncenger tercintapun mulai mengambil gambar-gambar mulai dari pemandangan hingga tiap peserta beserta dengan motor nya..hayo bgaya!!..crot!!

Sesaat kemudian sampailah kami di pintu gerbang TAMAN WISATA GUCI,setelah membayar fee masuk sebesar Rp.3.000 permotor maka kami pun berjalan perlahan menikmati keindahan Taman Wisata Guci sambil mencari tempat parkir yang bagus (parkir yang bagus = bisa poto2 ..tetep!!.., bisa pasang spanduk..pastinyah and aman dari tangan2 jahil..he..he.).

Sepanjang jalan dari kota Tegal menuju Guci, hingga masuk ke TAMAN WISATA GUCI, keadaan dan kondisi jalan sangat-sangat bagus, saya sangat kagum kepada pemerintah dan masyarakat setempat yang memang memelihara dan mejaga kebersihan serta keindahaan keadaan alam di sekitar TAMAN WISATA GUCI mungkin perlu strategi yang pas untuk melakukan pemasaran Objek Wisata ini agar semakin terkenal dan mampu menyerap minat para Touris, baik dalam negri maupun luar negri tentunya.

Setelah rapih memarkirkan kendaraan kami yang sudah menempuh jarak +- 400 Km (terhitung start dari Tamsur), kami pun melakukan kebiasaan kami, yakni poto2..he..he..dan tetep cela celaan..*halah

Berkali-kali kami melakukan pembicaraan melalui HP dengan Bro Djawier, bahwa kami sudah sampai di GUCI dan siap di jamu..he..he.ngarep...hyiu.. kemudian kami pun mulai berjalan menyusuri Taman Wisata Guci..selain banyak penjual hasil karya tangan para penduduk setempat, banyak kuda juga lho..bahkan, Bro Heri sangat antusias ingin sekali di poto besampingan dengan Kuda..(jangan Bro, nanti susah ngebedain yang mana Kuda, yang mana Heri..bwa ha..ha..haa..peace ah!!).

Sambil menikmati keadaan serta pemandangan Taman Wisata Guci yang memang terdapat banyak Air terjun, tapi maaph, penulis tidak sempat menghitung jumlah air terjun, maklum deh..sibuk sama Bro Heri yang merengek rengek minta poto sama Kuda..ha..ha..ha..Peace lagi Bro!!.

Akhirnya rombongan setuju untuk menikmati Pemandian air panas. Sebetulnya terdapat banyak kolam air panas, ada yang gratis ada yang mahal dan ada yang sedang-sedang saja tarifnya, tergantung dari seberapa bagus Kolam tersebut, jika Gratis memang bagus, malah terkesan sangat natural di aliri langsung oleh air sungai, namun sangat banyak pengunjung yang datang,(kurang privacy) maka kami pun memutuskan untuk mandi di kolam renang yang di aliri oleh aliran air sungai, dengan membayar Rp.5000 perorang, kami bisa berenang sepuasnya. Setelah mengganti kostum, satu persatu dari kami mulai menikmati hangatnya pemandian Air Panas Guci...rasa pegal dan lelah pun hilang seketika...dengan di bumbui guyonan-guyonan segar dari peserta satu persatu akhirnya nyemplung juga..ah....segar!!..hangat hangat..


Sayangnya pada saat Bro Djawier datang, acara cebur menceburkan sudah usai..jadi ngga kebagian jatah iseng deh Bro Djawier.Selesai menyegarkan badan di Pemandian air panas Guci, kami pun beranjak pergi meninggalkan Guci ke arah MOGA, dengan dipandu oleh Bro Djawier.

oh iya, di pertengahan jalan Bro Ryan dan Thimo memisahkan diri dari rombongan untuk menuju ke rumah kediaman keluarga Bro Ryan, ehm..ehm..mo ngenalin calon yah Bro?? ...bwa ha..ha..ha..

Menuruni bukit pegunungan Guci sangatlah indah, jalanan aspal hotmik sangat memanjakan roda-roda bulat kendaraan kami untuk memacu di kecepatan 50Km/Jam..wuih!!..seger euy!!! diJakarta mana ada keadaan indah mulus, segar dan berkelok-kelok seperti inih..benar-benar pengalaman sangat yang menarik.

Waktu menunjukan pukul 14:00. Tak terasa rombongan pun tiba di rumah kediaman Keluarga Bro Erry, tepatnya di MOGA, yang sudah siap menyambut rombongan dengan berbagai hidangan seperti : Goreng Singkong (mantaph nih!!..sampe ngga puas2 makan nyah..) kemudian ada juga Wedang Jahe..(beuh!!!..hangat bener...hah!), Buah Pisang yang manis, Buah jeruk dan pastinya Hidangan utama Sayur Sop dengan Tempe dan tahu goreng..sadap!!..setelah lelah di jalan, disegarkan di pemandian air hangat, akhirnya kami di manjakan oleh hidangan dan keramah-tamahan rumah Keluarga Bro Erry di Moga..Thanks Bro!!.

Setelah bencengkrama dan menikmati suasana serta suguhan kami pun akhirnya tertidur pulas untuk bangun kembali setelah adzan Maghrib, karena kami berencana menikmati suasana malam minggu di seputaran Moga, dan mengunjungi kediaman Bro Djawier yang berada di daerah Pemalang kira-kira 15Km dari Moga, jalanan yang sepi sunyi dan dingin pun menjadi lahapan mudah bagi siBangor dan rekan2 nya untuk melibas serta menikmati tikungan demi tikungan menuju rumah kediaman bro Djawier.

Selang Waktu +-30 menit kami pun sampai juga di rumah kediaman Bro Djawier. setelah bercengkrama dan (lagih-lagih) menikmati suguhan kripik pisang goreng, kacang goreng, Teh Tubruk kerupuk goreng dan masih banyak lagi..nyesel deh Bro yang ngga ikutan..lalu kami menikmati suguhan makan malam dengan menu PETE+sambel (mantap nih sambelnyah...) ikan goreng+ikan bakar, sayur dan nasi hangat...wah..mantaph deh!!..beberapa kali kami dapat panggilan telpon dari HP Sis Liz, yang menanyakan kabar dan keadaan rombongan kami pun bercerita apa adanya.

Karena waktu menunjukan pukul 21:00, kami pun pamit pulang kepada tuan rumah dan mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Bro Djawier dan keluarga yang sudah menyambut kedatangan kami dengan sangat-sangat penuh dengan ramah tamah ciri khas adat Timur Indonesia .oh iyah, sebelum pulang kami di beri bingkisan penuh dengan kripik pisang..Makasih yah Bu..

Setelah kembali ke rumah tinggal Keluarga Bro Erry, di Moga kami pun mulai memanjakan diri kami dengan berleha-leha diatas alas tidur sambil sedikit menonton acara pembukaan EURO 2008.

Seperti touring-touring yang pernah saya ikuti sebelumnya, stiap kali acara Bobo malam, ada saja yang pasang knalpot racing..alias ngorok...ha..ha..ha..siapa lagih kalo bukan.Bro #$@*## (sensor ah..tapi bwt yang sering touring sama TRAVIC, pasti tau deh he..he..he..).

Minggu Pagi, 08-JUN-2008
Adzan Subuh sudah berkumandang, satu persatu kami pun mulai menyiapkan peralatan pribadi untuk mandi pagi..Teh hangat manis pun sudah siap di meja makan, nasi hangat dan goreng ayam menjadi jamuan makan pagi rombongan..tanpa basi basi dan ba-bi-bu..karena kebutuhan utama manusia adalah MAKAN, kami pun mulai menyantap masakan yang sangat-sangat nikmat ituh dengan semangat membara dan penuh antusias serta inisiatif *halah, kalo masalah makan paling cepet deh..

Jadwal rombongan pagi ini adalah kembali ke Jakarta dengan rute : Moga-Pemalang-Brebes-Pantura-BekasiI-Jakarta. Pukul 07.30 pagi pun rombongan mulai bergerak teratur menuruni bukit dan pegunungan dengan sebelumnya foto-foto dan berpamitan serta pastinya mengucapkan terima kasih banyak kepada Keluarga Bro Erry yang sudah menampung kami dan bersedia di acak-acak rumah nyah..he..he..

Masih pagi memang kami meninggalkan Moga keadaan lalu lintas pun masih sepi, tak heran jika Road Captain memacu kendaraan hingga 80 Km/jam..pemandangan indah pun menyambut kami di sepanjang jalan..kabut yang tipis perlahan-lahan menyibakkan pemandangan indah meninggalkan siluet-siluet pegunungan yang kian lama kian jelas bentuk dan wujud pegunungan di sekeliling kami, tak terhitung decak kagum yang keluar dari mulut penulis dibalik helm, atas ciptaan Tuhan Yang maha Esa.

Dengan sigap dan cepat rombongan pun meninggalkan kota Bahari, dan bertemu dengan Bro Ryan dan Thimo yang sudah menunggu di depan terminal Bus Tegal ternyata Bro Ryan pulang bawa bonceger..yang tidak lain tidak bukan adalah His Litle Brother..Bro Antonius.(kalo ngga salah inget yah).

Di daerah Brebes rombongan berhenti sejenak untuk membawa buah tangan berupa ENDOK ASIN..alias telor asin asli Brebes, bahkan sampai ada demo untuk mencicipi dulu lho...(saya pasti kebagian kalo yg bginih mah..).

Waktu menunjukan pukul 09:00 pagi pada saat rombongan bergerak menelusuri panas dan padatnya jalur Pantura menuju Cirebon. Panas dan terik tidak menyurutkan semangat kami untuk kembali ke Jakarta agar dapat menyampaikan pengalaman kami selama perjalanan menuju Taman Wisata Guci.

Setelah 3 Jam berkendara, akhirnya romobongan pun tiba di daerah Indramayu untuk melakukan stop istirahat makan siang serta isi Bensin, lahapan ala Sunda pun menjadi santapan perut-perut kosong para peserta, nasi sambel adalah menu utama di temani dengan ikan gurame goreng dan sayur Iga sapi...untuk minumnya?? Es kelapa Muda memang paling mantap!!..ssrluurp.!!!..Adem beneeer.. Hah.!!

Setelah istirahat kurang lebih 1 jam, dan sempat mengambil beberapa foto di Rumah makan khas Sunda, maka perjalanan pun dilanjutkan membelah panasnya jalur pantura di siang hari bolong. Roda-roda kendaraan kami terus di pacu melawan cepatnya deru-deru mesin truk pengangkut barang dan Bus Antar Kota Antar Propinsi yang tak kalah cepat dan sigap melewati Kota demi Kota di sepanjang jalur Pantura, yang mana akhirnya sampai juga di daerah karawang untuk berhenti isi bensin dan sholat Ashar.

Jarak antara kota Karawang dan Jakarta memang tidak terasa jauh, namun perjalanan dari Tegal -Jakarta dengan jarak +- 400Km, memang cukup melelahkan baik para peserta maupun para boncenger yang dengan sigapnya mengambil foto para peserta satu-persatu.

Saat Adzan Maghrib berkumandang, peserta sudah memasuki daerah Kalimalang, Bekasi dan stop di Pom bensin melakukan salam perpisahan untuk bertemu kembali di acara-acara Touring berikutnya.

So salam Biker Bro..tetep Ngebut, jangan lupa ngerem *halah.

Secara keseluruhan, Touring kali ini adalah touring terapih dan disiplin TRAVIC selama ini, seluruh peserta rombongan sangat antusias mengikuti aba-aba dari Road Captain.

Ada pun suksesnya acara Touring TRAVIC to Guci, Tegal kali ini tidak lah luput dari dukungan semua pihak baik dari dalam tubuh anggota/member TRAVIC maupun semua doa keluarga di rumah. Maka dari itu, ucapan terima kasih kami ucapkan kepada :

  1. Allah SWT, Tuhan YME yang dengan karunia NYA telah melindungi seluruh peserta rombongan dari pulang-pergi tanpa berkurang satu apapun.
  2. PIC dan Panitia (Bro Erry) yang sudah menyiapkan Akomodasi serta Konsumsi di tempat tujuan.
  3. Keluarga Bro Djawier, yang dengan penuh ramah-tamah menyambut kedatangan rombongan di Tegal.
  4. Seluruh member dan Partisipan TRAVIC, yang sudah mengantarkan rombongan sampai kota tapal batas = Bekasi.
  5. Keluarga dirumah, dengan doa dan dukungan serta ijin dan restunya hingga kami kembali ke rumah tanpa kurang satu apapun.
  6. Para peserta Touring yang dengan antusias dan sigap mematuhi seluruh kode etik di jalan raya dan berkendara dalam konvoi.
  7. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, sudah mendukung, memantau serta mendoakan rombongan hingga suksesnyah perjalanan ini.


Kiranya cukup sekian laporan perjalanan dari saya, mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan di hati para pembaca, karena segala yang salah datangnya dari saya sebagai manusia biasa dan segala yang benar datangnya dari Allah SWT, Tuhan YME.

Akhir kata, Salam TRAVIC dan tetap Sukses!.

Thanks,
Densur (TR 002)
Ketua TRAVIC

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Thursday, June 12, 2008 | Permalink | 0 comments
Monday, June 09, 2008
Persyaratan Membuat SIM

SIM adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseoraang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan trampil mengemudikan kendaraan bermotor.

DASAR HUKUM
I. UU No. 2 Thn. 2002
• Pasal 14 ayat (1) b
• Pasal 15 ayat (2) c
II. Peraturan Pemerintah No. 44 / 1993 Pasal 216

FUNGSI dan PERANAN
• Sebagai sarana identifikasi / jati diri seseorang
• Sebagai alat bukti
• Sebagai sarana upaya paksa
• Sebagai sarana pelayanan masyarakat

Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memiliki SIM peraturan ini tercantum pada Pasal 18 (1) UU No. 14 Th 1992 tentang “ Setiap pengemudi kendaraan bermotor diwilayah wajib memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM)

PENGGUNAAN GOLONGAN SIM Pasal 211 (2) PP 44 / 93

Golongan SIM A
SIM untuk kendaraan bermotor roda 4 dengan berat yang diperbolehkan tidak lebih dari 3.500 Kg.

Golongan SIM A Khusus
SIM untuk kendaraan bermotor roda 3 dengan karoseri mobil (Kajen VI) yang digunakan untuk angkutan orang / barang (bukan sepeda motor dengan kereta samping)

Golongan SIM B1
SIM untuk kendaraan bermotor dengan berat yang diperbolehkan lebih dari 1.000 Kg.

Golongan sIM B2
SIM untuk kendaraan bermotor yang menggunakan kereta tempelan dengan berat yang diperbolehkan lebih dari 1.000 Kg.

Golongan SIM C
SIM untuk kendaraan bermotor roda 2 yang dirancang dengan kecepatan lebih dari 40 Km / Jam

PERSYARATAN PEMOHON SIM Pasal 217 (1) PP 44 / 93

  1. Permohonan tertulis
  2. Bisa membaca dan menulis
  3. Memiliki pengetahuan peraturan lalu lintas jalan dan tekhnik dasar kendaraan bermotor.
  4. Batas usia
    • 16 Tahun untuk SIM Golongan C
    • 17 Tahun untuk SIM Golongan A
    • 20 Tahun untuk SIM Golongan BI / BII
  5. Trampil mengemudikan kendaraan bermotor
  6. Sehat jasmani dan rohani
  7. Lulus ujian teori dan praktek

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Monday, June 09, 2008 | Permalink | 0 comments
Monday, June 02, 2008
Touring ke Guci,Tegal

Rutinitas wajib sebagai biker kembali akan dijalankan TRAVICERS,yaitu touring.Dimana untuk touring kali ini TRAVIC akan menuju kawasan wisata yang ada di daerah Guci,Tegal yang terkenal dengan wisata alam dan makanan khasnya.

Tegal....siapa yang tidak kenal dengan tegal,khususnya di Jakarta yang terkenal dengan Warteg (Warung Tegal).
Tegal terkenal dengan teh pocinya. Tehnya kental dan manis. Pocinya (penuang air yang terbuat dari tanah liat) menambah kenikmatan tersendiri. Tapi kota ini juga punya kebanggaan lain: objek wisata Guci. Ibarat poci, air hangat mengalir deras dari ujungnya, terus-menerus, tanpa henti.

Anda bisa merasakan kehangatan airnya yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Yang paling banyak didatangi pengunjung adalah Pemandian Pancuran 13 yang memang memiliki pancuran berjumlah tigabelas buah, karena tak bayar. Selain itu, Anda juga bisa berendam di pancuran tujuh. Di pancuran ini, penduduk desa Guci juga sering mandi entah untuk keperluan mencari berkat maupun untuk menyembuhkan penyakit seperti rematik, koreng atau penyakit kulit lain.

Di Guci ada sekitar 10 air terjun yang terdapat di daerah Guci. Di bagian atas pemandian umum pancuran 13, agak jauh sekitar satu kilometer, terdapat air terjun dengan air dingin bernama Air Terjun Jedor. Dinamai begitu karena dulu tempat di sekitar air terjun setinggi 15 meter itu adalah milik seorang Lurah yang bernama Lurah Jedor. Sambil jalan-jalan menikmati pemandangan pepohonan pinus, Anda dapat merasakan kesejukan daerah ini.

Kalau Anda capai dan merasa tidak berminat untuk jalan-jalan, Anda dapat menyewa kuda untuk berkeliling dan melihat air terjun. Cukup dengan uang Rp 15.000 Anda dapat menikmati pemandangan tanpa merasa lelah dan sekaligus bisa belajar menunggang kuda.

Objek wisata ini biasanya ramai dikunjungi pada malam Jumat Kliwon. Banyak orang yang ngalap berkah. Konon, kalau mandi pada jam dua belas malam dengan memohon sesuatu, permohonan apapun akan dikabulkan. Kepercayaan ini sudah turun-temurun.

Sahibul hikayat, air panas Guci adalah air yang diberikan Walisongo kepada orang yang mereka utus untuk menyiarkan agama Islam ke Jawa Tengah bagian barat di sekitar Tegal. Karena air itu ditempatkan di sebuah guci (poci), dan berkhasiat mendatangkan berkat, masyarakat menyebut lokasi pemberian air itu dengan nama Guci. Tapi karena air pemberian wali itu sangat terbatas, pada malam Jumat Kliwon, salah seorang sunan menancapkan tongkat saktinya ke tanah. Atas izin Tuhan, mengalirlah air panas tanpa belerang yang penuh rahmat ini. Nah, Sampai saat ini, setiap malam Jumat Kliwon, banyak orang datang dan mandi di tempat pemandian air panas ini untuk mendapat berkah.

Bila Anda ingin merasa puas berkeliling di area wisata seluas sekitar 210 hektar ini, Anda dapat menginap di daerah ini selama beberapa hari. Ada banyak penginapan di sini, dari kelas melati sampai berbintang. Dan jangan lupa untuk membawa oleh-oleh kalau pulang. Di sini Anda membeli sayuran segar dengan harga murah seperti wortel, kol, slada air, tomat, sawi, buah pisang dan alpukat. Atau makanan kecil khasnya; sate manisan ceremai.

Cobalah, dan Anda akan merasakan kesegaran dan keindahan berlibur. Objek wisata ini terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter dari kota Slawi sekitar 30 km atau dari kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke arah selatan. Di tempat wisata ini telah tersedia berbagai macam fasilitas seperti penginapan, wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tennis, lapangan sepak bola, dan bumi perkemahan.

Jadi buat TRAVICERS yang ingin menikmati keindahan alam tersebut,jangan sampai ketinggalan untuk ikutan touring kali ini,yang akan berangkat mulai tanggal 6 Juni 2008 dan mengambil start dari Taman Suropati setelah kopdar.



Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Monday, June 02, 2008 | Permalink | 0 comments
36 Lokasi Jalan Rusak dan Berlubang

Beberapa lokasi jalan rusak dan berlubang di wilayah DKI Jakarta saat ini sudah sebagian sudah mulai diperbaiki, TMC mencatat ada 36 titik lokasi jalan yang masuk rusak, berikut lokasi jalan tersebut.

Wilayah Jakarta Selatan

  1. Jl. Panglima Polim dekat lampu merah Dunia Buah
  2. Dekat Lampu Merah Permata Hijau
  3. Jl. Pasar Minggu depan Tetap Segar
  4. Fly Over Lebak Bulus
  5. Cileduk arah Cipulir
  6. Jl. Juanda Ciputat
  7. Jl. M. Safei depan Pesantren Asiroh Kebayoran lama
  8. Turunan Pasar Pondok Labu
  9. Jl. Dharmawangsa samping Centro
  10. Halte Bus depan Univ. Atmajaya
  11. Dekati Lampu Merah Gaplek Pamulang
  12. Perlintasan KA Jagakarsa



Wilayah Jakarta Timur

  1. Jl. Matraman Raya arah Utara bawah Jembatan Gunung
  2. Jl. Otista depan Bonansa
  3. Underpass Basuki Rahmat arah barat
  4. Jl. Raya Condet dekat pertigaan Budaya
  5. Jl. Raya Jatinegara Timur depan BRI
  6. Depan Pool Taxi Blue Bird arah ke Hek


Wilayah Jakarta Pusat

  1. Lampu Merah Coca Cola


Wilayah Jakarta Utara

  1. Pos 1 Pelabuhan
  2. Perlintasan Rel KA Jl. Baru
  3. Sepanjang Jl. Pegangsaan Dua
  4. Jl. CIlincing depan Dewa Kembar
  5. Pasar Ikan depan VOC
  6. Turunan Tol Jembatan Tiga
  7. Jl. Raya Cilincing mulai Pertigaan sampau Kalibaru
  8. Jl. Lodan WIlayah Pademangan
  9. Putaran Sunda Kelapa


WIlayah Jakarta barat

  1. Jl. Makro Raya Kembangan
  2. Jl. Lintasan KA Tambora
  3. Jl. Cenderawasih Raya Cengkareng
  4. Jl. Daan mogot Tanjakan Pertamina
  5. Jl. 1 Maret Kalideres
  6. Jl Kemuning Kalideres
  7. Jl. 20 Desember Kalideres
  8. Jl. Prepetan Raya Kalideres


Masyarakat pengguna jalan yang akan melintas di lokasi jalan tersebut dihimbau untuk berhati - hati dan kurangi kecepatan untuk menghindari kecelakaan.(TMC)

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Monday, June 02, 2008 | Permalink | 0 comments
Saturday, May 17, 2008
Yuk, Mempercantik Motor

BANYAK cara dilakukan anak muda agar kuda besi, tunggangannya, menjadi lebih cantik. Berbagai "polesan" dilakukan, sejumlah penggantian dilakukan. Hal yang sering dilakukan adalah mengganti pelek racing, cakram rem berikut kanvas dan sepatu, serta pijakan kaki.

Namun, bila penggantian sejumlah komponen itu dilakukan sembarangan, bukan kecantikan yang diperoleh, melainkan kerusakan yang makin parah.

Hal pertama yang sering dilakukan anak muda adalah dengan mengganti pelek racing. Pelek racing yang terbuat dari aluminium, memang menjadi rebutan konsumen yang ingin mempercantik tunggangannya sekaligus memperbaiki putaran roda. Alasannya, pelek aluminium mempunyai bobot yang lebih ringan, sehingga mampu mengurangi beban motor dan mesin.

Akibatnya, motor menjadi lebih stabil, kendati melibas jalan beraspal keriting. Tarikan pun menjadi lebih ringan, dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih irit.

Di bursa aksesori berbagai merek pelek aluminium bisa di pilih, seperti DID, Accel, Takasago, dan Marvic. Semuanya buatan Jepang dan Thailand. Soal warna juga bervariasi, di antaranya kuning, hijau, ungu, biru dan warna metalik, atau aluminium.

Meski pelek ini masih menganut sistem jari-jari konvensional, namun kemampuannya mirip tipe racing versi GP 125. Pelek ini juga bisa diadopsi untuk motor bebek atau sport, dengan catatan, konsumen perlu memperhatikan ukuran tapak dan diameter pelek.

Khusus untuk motor bebek, diameter lingkaran pelek aluminium harus seperti standarnya, yaitu 17 inci. Lebar tapak untuk roda depan 1,20 inci atau 1,40 inci, sedang untuk roda belakang 1,60 inci atau 1,85 inci. Untuk motor sport, ukuran diameter peleknya 17 inci dan 18 inci dengan lebar tapak depan 1,40 inci dan 1,60 inci. Sedangkan untuk belakang 1,85 inci dan 2,15 inci. (Amien Nugroho)

Sumber : Kompas Online

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Saturday, May 17, 2008 | Permalink | 0 comments
Thursday, May 15, 2008
Antisipasi Naiknya BBM

Sinyal akan naiknya harga bensin bersubsidi makin kuat. Indikasinya, kenaikan harga minyak dunia. Imbasnya sudah bisa dilihat. BBM non subsidi macam Pertamax dan Pertamax Plus sudah di kisaran Rp 9.000 per liter.

Lha, kalau Premium dinaikkan, biaya operasional pastinya makin bertambah. Memang belum jelas benar kisaran kenaikannya. Nah, mengantisipasi kenaikan harga, ada beberapa hal kecil seperti perilaku berkendara yang bisa membuat boros bensin.

Apa saja itu dan berikut langkah antisipasinya.

PANASKAN MOTOR BERLEBIHAN
Sekarang ini, bukan saatnya memanaskan mesin sampai bermenit-menit. Menurut Modus Vivendi, Tecnical Service Division Head, PT Astra International-Honda Sales Operation Tbk., perilaku ini bisa membuat inefisiensi.

Motor dipanaskan dalam keadaan diam juga butuh bahan bakar. Akibatnya, tanpa menempuh jarak tertentu karena diam itu, bensin malah jadi berkurang.

Padahal, pemanasan itu hanya diperlukan agar sirkulasi oli merata. “Untuk itu tidak perlu lama. Hanya beberapa detik saja. Asal piston dan liner sudah dilumasi langsung jalan. Pada motor tertentu sudah ada cuk otomatis. Ini bisa dijadikan acuan,” bilang pria ramah ini.

Selain itu, akibat pemanasan lama, penumpukan deposit karbon juga mungkin terjadi. “Ini juga bisa bikin bensin boros,” paparnya.

SUDUT WINDSHIELD

Tujuan windshield dipasang sebagai protector badan. Dari namanya aja jelas sebagai penahan angin. Badan ditolong oleh kerasnya angin dari arah depan.

Efeknya coefisien drag makin besar. Menurut Modus yang bukan operandi, selain bikin boros, secara handling alias pengendalian juga sulit. “Makanya, ada beberapa motor yang mendesain windshield dengan sudut tertentu tidak tegak lurus. Kalau sudutnya benar, malah bisa semakin aerodinamis. Bisa bikin irit,” bilangnya.

Ia malah memberikan tips, agar tetap sehat tanpa takut dihajar angin juga bisa bikin hemat, pakai saja perlengkapan berkendara yang baik. Jaket dengan protector cukup membantu.

JAKET GEMBUNG
Ini hampir mirip dengan windshield. Jaket yang tidak benar, selain membuat pengendalian tidak baik juga bikin boros. Intinya ramping alias slim. Gembung pada jaket menambah koefisien drag. Apalagi penggunaan jaket terbalik. Wah ini sih tidak direkomendasi!

NETRAL DI LAMPU MERAH
Masuk gigi, sambil menahan rpm di lampu stop berpotensi bikin boros. “Kebiasaan ini selalu sambil panteng gas di rpm tertentu. Makin tinggi rpm, kebutuhan bahan bakar juga lebih besar. Boros juga kan,” tambah Reiner M. Sitorus, Manajer Teknik, PT Kawasaki Motor Indonesia.

Sumber : Tabloid Motor Plus
Reporter : Achmad Suhendra
Fotografer : M. David Srihanoko, Heri Riswanto

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Thursday, May 15, 2008 | Permalink | 2 comments
Friday, May 09, 2008
Rem Hidrolik : Diagnosa Kerusakan

Dalam keseharian, rem hidrolik bisa bermasalah. Problem itu karena pemakaian dan perawatan asal. Biar normal lagi, kenali dulu problem di rem hidrolik. Kalo kita tau masalahnya, bisa mendiagnosa bagian yang rusak.

Kerusakan rem hidrolik umumnya karena kebocoran atau macet. Tandanya, ngempos atau bagel alias keras saat tuas rem ditarik. “Tiap komponen rem punya umur pakai. Biasanya yang cepat aus sil-sil. Minyak rem pun ada umurnya. Perawatan sembrono sebabkan kotoran nempel di part bergerak seperti piston kaliper,” urai Adriansyah, mekanik bengkel Adri Speed Shop di kawasan Penggilingan, Jakarta Timur.


Mengecek problem rem mudah. Ngempos saat tuas rem ditarik tanda ada kebocoran akibat sil rusak. Ngempos karena tekanan ke kaliper minim. Akibatnya piston gak terdorong dan kampas rem ogah mengempit cakram. “Kadang masih ngerem, tapi harus dikocok berulang kali. Itu karena ada udara masuk di saluran minyak rem. Setelah minyak terdorong naik dan udara naik, rem pakem lagi,” urai pria ngetop dipanggil Adri itu.

Jika ketemu ciri itu, lekas cek letak kebocoran. Tandanya ada jejak lelehan bekas minyak rem. Yang rawan bocor sil O-ring di tuas penonjok master rem dan sil O-ring di piston kaliper.

Problem akibat kotoran di rem hidrolik ada dua. Yang nempel di luar dan di dalam. Kotoran di luar umumnya ada di kaliper, terutama di area sil debu piston. Kotoran di dalam berupa kerak dari minyak oli yang sudah lama. Kotoran ini nyangkut di seluruh jeroan peranti rem. “Cirinya sama, rem keras saat ditarik, biasa disebut magel,” jelas Adri yang juga mekanik tim balap Kanzen.

So, kalo bagel, cekkebersihan peranti rem. Awalnya cek kotoran di luar. Sejatinya kotoran ini bisa dicegah kalo rajin bebersih pas servis rem. Menurut Adri, peranti rem kudu dicuci tiap 6 bulan. Kalo dibiarin, kotoran ngendap dan keras sehingga mengganjal gerak piston. Akibatnya piston macet atau baret.

Jika bagian luar bersih, kotoran pasti dalam peranti rem. Kotoran ini karena minyak rem terkontaminasi. Misal, gak bersih pas ganti minyak. “Atau, karena umur. Akibat pemakaian, muncul unsur air di minyak rem. Air bikin karat jika nempel logam. Karat menyumbat saluran minyak rem, jadi rem bagel,” ucap Peter Dionisius, dari divisi pengembangan produk rem Prestone.

Ada gejala problem lain disebabkan batang pemegang yang tidak lancar. Biasanya setelah mengerem masih tersisa efek deselerasi. Atau, “Saat maju roda lancar, tapi pas dimundurin tersendat,” jelas Adri.

Sumber : Tabloid Motor Plus
Reporter : Aries L. Susanto
Fotografer : Gusti Bambang I.J.

Labels:


Baca selengkapnya!  
posted by TRAVIC at Friday, May 09, 2008 | Permalink | 0 comments