Google


...Hadiri Kopdar rutin TRAVIC setiap Jum'at,mulai jam 19.00 di Taman Suropati,Menteng Jakarta Pusat...&....Latihan Futsal Setiap Rabu mulai Jam 19.30-21.00 di Taman Menteng,Jakarta Pusat.....be there...be the real TRAVICERS....

Selamat datang di TRAVIC,Anda pengunjung ke-blog counter

Untuk tampilan terbaik gunakan Mozilla Firefox


Monday, December 03, 2007
Berat dan Desain Helm Bukan Perkara Sepele

Topik ikhwal helm memang nggak pernah kering. Mulai kesaradaran bikers yang masih rendah sampai keterangan medis pentingnya helm berserta seluk beluknya. Kali ini kita bahas tema soal berat dan desain helm.

Kedua sisi ini nggak kalah penting dengan kekuatan helm yang baik. “Makanya, bulan Februari 2008, SK Menteri Perindustrian akan terbit terkait dengan helm standar,” tegas Dirjen Perhubungan Darat, Dephub, Iskandar Abubakar.

Menurutnya, saat ini, pihak terkait yakni Perindustrian, Perhubungan, Kepolisian dan Lembaga Badan Standarisasi Nasional (BSN) telah menggodok kriteria helm recommended itu.

Konstruksi yang dibolehkan BSN sudah memerinci lebih lanjut. Tinggi helm sekurang-kurangnya 114 mm diukur dari puncak helm ke bidang utama (BU). BU yakni bidang horizontal yang melalui lubang telinga dan dan bagian bawah dari dudukan bola mata.

Lebih jauh dibahas juga keliling lingkar bagian dalam. Untuk ukuran ukuran S, antara 500-540 mm, M berukuran 540-580 mm, L antara 580-620 dan XL lebih dari 620 mm.

Peredam benturan terdiri dari pelapis peredam kejut dengan ketebalan minimal 10 mm. Menurut Iskandar lagi, lebar sudut pandang helm sekurangnya 1050 pada tiap sisi. Ini bertujuan agar pandangan visibility pengendara lebih terbuka dan mampu melihat kondisi sekitarnya dengan lebih leluasa.

Untuk berat helm sendiri, pada helm full face berat maksimal 1.500 gram. Khusus bagian berat helm tadi, pakar medis khususnya dari kedokteran komunitas sangat concern karena berkaitan dengan terganggunya fisiologi tubuh.

Unsur pemerintahan, pemerhati bikers juga pakar medis makin dalam lagi merencanakan peraturan ketat berkenaan dengan helm ini. Desain yang tak boleh berat ke belakang, bersirkulasi udara baik sampai tali helm ramai diperbincangkan.

Dasarnya adalah melindungi bagian sensitif otak manusia. Bagian batang otak, otak kecil misalnya, adalah tempat semua ingatan seseorang tersimpan. Kalau kena impact akibat helm tidak memenuhi standar, ingatannya akan hilang selamanya atau non-permanen.

“Telinga yang tak terlindungi, sebagai contoh lain, akan membuat manusia kehilangan keseimbangan jika kena benturan keras. Ia bisa limbung seumur hidup dan tak bisa berdiri tegak,” wanti dr. Aviandy Sukarto Msc, SpKP, yang mendalami community medicine sampai S2.

Selain itu, desain helm harus kuat ketika berada dalam kepala. Desain tali tidak perlu dilengkapi penutup dagu. Tali pengikat mesti memiliki lebar minimal 20 mm.

KRITERIA TAMBAHAN

* Sirkulasi udara ke bagian wajah agar oksigen cukup memasok paru-paru hingga tetap bugar dan tidak mengantuk.
* Lubang angin diperlukan agar suara luar tetap masuk hingga yang bersangkutan tahu lingkungan sekitar.
* Leher bagian belakang nggak boleh terlalu tertutup untuk kenyamanan pengendara dan fleksibilitas.


Sumber : Tabloid Motor Plus
Reporter : Achmad Suhendra, Isfandiary Mahbub D.
Fotografer : < Dokumentasi >

Labels:

 
posted by TRAVIC at Monday, December 03, 2007 | Permalink |


0 Comments: