Google


...Hadiri Kopdar rutin TRAVIC setiap Jum'at,mulai jam 19.00 di Taman Suropati,Menteng Jakarta Pusat...&....Latihan Futsal Setiap Rabu mulai Jam 19.30-21.00 di Taman Menteng,Jakarta Pusat.....be there...be the real TRAVICERS....

Selamat datang di TRAVIC,Anda pengunjung ke-blog counter

Untuk tampilan terbaik gunakan Mozilla Firefox


Monday, November 19, 2007
Servis Musim Hujan Lebih Teliti Teliti Lebih

Saatnya nggak lagi melakoni cara biasa. Terutama ketika motor sudah masuk jadwal servis. Itu karena kondisi cuaca dan jalan sudah nggak normal lagi. Hujan dan macet sudah jadi teman yang enggak bisa diusir begitu aja. Belum lagi debu alias partikel udara yang kotor. Intinya harus lebih teliti dan teliti lebih macama Em-Plus yang Lebih Tahu dan Tahu Lebih.

Makanya, pedoman poin servis paling utama wajib dilakukan. Lebih wajib lagi beberapa komponen juga mesti ekstra dipantau. “Paling utama komponen yang menyangkut keselamatan (safety part). Apalagi, ada gejala yang nggak normal setelah lama diguyur hujan,” beber Sarwono Edhi, Technical Service Training Manager, PT Astra Honda Motor (AHM), Jakarta.


Untuk safety part, baiknya jangan sampai menunggu muncul gejala dulu baru ada tindakan. Seperti kampas rem depan-belakang dan gir depan-belakang. Bisa aja karena lama kena guyur hujan, motor nyelonong begitu diajak ngerem mendadak. Jangan sampai, deh!

Jika dibiarkan berlarut. Terlebih jika hujan kembali mengguyur saat motor jalan dan terjebak macet. Akibatnya, makin banyak air merembes ke peranti ciet. Kejadian begini bisa bikin rem benar-benar ngelos.


Kalau nggak ati-ati dan sadar diri, kaget akibat rem ngelos malah bisa jadi petaka. Motor dan pengendara bisa tersungkur bareng! “Debu atau air sudah mulai merembes tentunya harus segera dibersihkan,” beber Hartono, Claim Service Manager PT Indomobil Suzuki International, Tambun, Bekasi.

Cara sederhana bisa dilakukan untuk membersihkan kampas dari endapan uap air. Paling cepat dan mudah, cukup bersihkan pakai bantuan angin kompresor. Jangan kelamaan supaya uap air dari angin yang dikeluarkan kompresor nggak bikin endapan baru lagi.

Selain dibersihkan, bisa juga membuat sayatan model ketupat di kampas rem. Ini cara lama yang paling efektif untuk mengaliri tetesan air ketika membasahi komponen pengereman. Diharapkan waktu ada rembesan ke brake pad, bisa langsung terbuang lewat got yang dibikin seperti sayatan ketupat.

Itu bagian yang penting untuk keselamatan. Ada juga yang mesti dibersihkan demi menjaga kondisi komponen. Seperti rantai, air hujan yang menempel mesti disikat dan menggunakan air bersih. Terus disemprot pakai chain lube. Supaya rantai enggak berkarat dan tidak mudah aus karena bergesekan dengan gir.

Tengok juga gir depan yang juga jangan sampai luput dari pantauan. Sproket bisa cepat berkarat karena kondisi tertutup dan keseringan tersiram hujan. Cek, bersihkan pakai sikat, dan semprot mengunkan cairan seperti WD40.

Sekarang giliran mencermati komponen yang bakal bermasalah dalam jangka waktu lama. Dibiarkan bisa merembet ke bagian lain. Seperti filter udara. “Meski terlindungi, embun air dari hujan bisa menyusup ke celah boks filter yang rapat. Efeknya bisa merembet ke karburator,” beber Hartono lagi.

Berarti, jangan lupa minta dibersihkan juga filter. Termasuk karburator kudu dicek dari skep sampai nosel. Lubang nosel pun mesti diintip. Siapa tahu ada endapan kotoran akibat filter yang dibiarkan lama kena uap air.


Terakhir kondisi kepala busi, busi dan koil yang juga mesti diteliti. Khusus buat kepala busi bersihkan dengan lap kering. Jangan sampai masih ada air meski hanya sedikit. Seperti kejadian di Suzuki Satria F-150. Karena ada celah sedikit yang nggak terlindungi saat busi terpasang. Air bisa menyusup masuk. Kelamaan bikin busi selalu basah. Akhirnya nggak bisa nyala cepat.


Sumber : Tabloid Motor Plus
Reporter : Niko Fiandri
Fotografer : Gusti Bambang I.J., < Dokumentasi >


Labels:

 
posted by TRAVIC at Monday, November 19, 2007 | Permalink |


0 Comments: